Telset.id, Jakarta – Pemerintah Malaysia memberikan layanan internet gratis kepada warganya, menyusul kebijakan lockdown atau movement control order (MCO) untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona tau Covid-19.
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai USD 58 miliar atau Rp 923,1 triliun. Tujuannya, untuk membantu warga yang terkena dampak dari lockdown dan juga wabah virus corona atau Covid-19 di Malaysia.
Paket tersebut akan dialokasikan untuk berbagai sektor, salah satunya adalah telekomunikasi.
Pemerintah Malaysia mengalokasikan dana senilai USD 139 juta atau Rp 2,26 triliun untuk memberikan internet gratis kepada warga Malaysia. Internet gratis akan diberikan mulai 1 April hingga masa MCO berakhir, tepatnya sekitar 14 April 2020.
{Baca juga: Malaysia Bikin APD untuk Petugas Medis Pakai Printer 3D}
Selain memberikan paket internet gratis selama lockdown, pemerintah Malaysia juga akan mengalokasikan dana senilai USD 93 juta atau Rp 1,4 triliun untuk meningkatkan kemampuan jangkauan jaringan internet di Negeri Jiran.
“Kami adalah negara yang berperang dengan pasukan tak kasat mata,” kata Muhyiddin, seperti dikutip Telset.id dari Mashable, Minggu (29/03/2020).
Muhyiddin menambahkan, pihaknya juga akan berusaha untuk membantu masyarakat dalam mengatasi krisis ekonomi dan kesehatan yang terjadi akibat penyebaran Covid-19.
“Tetapi saya ingin Anda semua tahu bahwa pemerintah ini peduli terhadap Anda. Saya pasrah pada kenyataan bahwa saya datang sebagai perdana menteri bukan pada saat terbaik. Saya menghadapi krisis politik, ekonomi dan kesehatan pada saat yang bersamaan,” tutupnya.
Sebenarnya, paket stimulus ekonomi ini sudah diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia terdahulu, Mahathir Mohamad. Pada Februari 2020 lalu, Mahathir mengumumkan kalau pemerintah akan mengalokasikan dana senilai USD 4,6 miliar atau Rp 73,6 triliun untuk meredam dampak ekonomi akibat virus corona.
{Baca juga: Beda dari Indonesia, Vivo V19 Malaysia Usung Kamera Selfie Ganda}
Malaysia sendiri merupakan salah satu negara yang menerapkan MCO atau lockdown sejak tanggal 18 Maret 2020. Tujuannya untuk meredam peredaran virus corona yang telah menginfeksi 2.031 orang di negara tersebut. (NM/MF)