Telset.id, Jakarta – Australia telah mencapai langkah penting dalam mengembangkan vaksin virus Corona atau Covid-19. Para peneliti di Negeri Kangguru tersebut sudah berhasil memetakan tanggapan kekebalan tubuh dari pasien pertama virus Corona.
Covid-19 sudah menginfeksi lebih dari 168.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan sedikitnya 6.610 orang. Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan. Kondisi parah atau kritis hanya dialami 20 persen pasien.
Dilansir New York Post, ketika para ilmuwan berebut untuk mengembangkan vaksin, para peneliti di Institut Australia untuk Infeksi dan Kekebalan Peter Doherty menyatakan telah mengambil langkah penting dalam memahami virus Corona.
{Baca juga: 10 Modem WiFi 4G Terbaik, Pas untuk Kerja dari Rumah}
Dengan memeriksa hasil tes darah dari seorang wanita tak dikenal berusia 40an tahun, para ilmuwan menemukan fakta bahwa sistem kekebalan tubuh manusia ternyata merespons virus Corona dengan cara yang sama seperti melawan flu.
Seperti dikutip Telset.id, Kamis (19/03/2020), temuan tersebut bisa membantu para ilmuwan dalam memahami mengapa beberapa pasien pulih, sementara yang lain menjadi lebih parah karena masalah pernapasan yang lebih serius.
{Baca juga: Polusi Udara Italia Membaik Selama Lockdown Virus Corona}
“Orang-orang dapat menggunakan metode kami untuk memahami tanggapan kekebalan dalam kohort COVID-19 yang lebih besar,” kata Katherine Kedzierska, profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Melbourne, Australia.
Ketika memantau respons kekebalan pasien di Australia, para peneliti dapat memprediksi secara akurat kapan pemulihan akan terjadi. Namun, para peneliti tidak menyebut nama pasien yang dievakuasi keluar dari Wuhan, China itu. (SN/MF)