Telset.id, Jakarta – Google mengeluarkan kebijakan terbaru akibat penyebaran virus Corona. Dilaporkan bahwa 8.000 Googlers di Irlandia harus bekerja di rumah demi mencegah penyebaran virus Corona di perusahaan mereka.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Selasa (03/03/2020), laporan ini berasal dari wartawan teknologi Adrian Weckler.
Melalui akun Twitter miliknya, Adrian menyatakan bahwa 8.000 Googlers yang berkantor di Dublin, Irlandia harus bekerja di rumah. Alasannya, untuk mencegah penyebaran virus Corona di kantor mereka.
{Baca juga: Begini Cara Google Tangkal Hoaks Virus Corona}
“Kami terus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja kami, dan sebagai bagian dari upaya itu kami telah meminta tim Dublin kami untuk bekerja dari rumah besok,” cuit @adrianweckler.
Google Ireland: “We continue to take precautionary measures to protect the health and safety of our workforce, and as part of that effort we have asked our Dublin teams to work from home tomorrow.”
— Adrian Weckler (@adrianweckler) March 2, 2020
Hingga saat, ini belum ada keterangan resmi dari Google mengenai cuitan tersebut. Namun, kebijakan Google ini diduga terkait salah seorang karyawannya yang mengalami gejala flu. Google tidak ingin resiko sehingga menyuruh karyawan untuk bekerja di rumah saja.
“Sekali lagi Coronavirus belum dikonfirmasi dalam kasus ini,” cuit Adrian.
Sebelumnya, seorang Googlers terinfeksi virus Corona. Manajemen Google pun membatasi perjalanan karyawan ke beberapa negara demi mencegah penyebaran virus.
Dilansir Telset.id dari CNBC pada Senin (02/03/2020), karyawan tersebut berkantor di Zurich, Swiss. Imbas dari kasus tersebut, Google membatasi perjalanan karyawan mereka ke Italia, Jepang, Iran dan Korea Selatan demi mencegah supaya Googlers yang lain tidak terinfeksi virus Corona.
{Baca juga: Karyawan Google Dilaporkan Terinfeksi Virus Corona}
Pembatasan perjalanan ke beberapa negara merupakan upaya Google untuk melakukan pencegahan epidemi ini. Walaupun begitu, mereka mengatakan bahwa kantornya di Zurich masih tetap buka dan karyawan yang positif virus Corona sedang melakukan perawatan oleh pemerintah setempat. (NM/MF)