Cetak Laba, Pendapatan Indosat Ooredoo Naik jadi Rp 26,1 Triliun

Telset.id, Jakarta Indosat Ooredoo mencatat pendapatan dan jumlah pelanggan yang cenderung positif di tahun 2019. Pendapatan Indosat Ooredoo naik 12,9% atau menjadi Rp 26,1 triliun dibanding tahun sebelumnya.

Pendapatan seluler Indosat Ooredoo juga naik 14,7% menjadi Rp 20,7 triliun, dan EBITDA naik 51,6% menjadi Rp 9,9 triliun.

Ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah pelanggan Indosat Ooredoo yang naik sebanyak 1,2 juta pelanggan.

{Baca juga: Indosat Ooredoo Dukung Evaluasi SOP Terkait Pergantian SIM Card}

Itu berarti, jumlah pelanggan hingga akhir 2019 mencapai 59,3 juta dengan Average Revenue Per User (ARPU) sebesar Rp 27,9 ribu atau naik dari tahun sebelumnya. Peningkatan ARPU sendiri dipicu atas meningkatnya trafik data sebesar 71,6%.

Menurut President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, naiknya pendapatan perusahaan tak terlepas dari keputusan mereka untuk menyelesaikan penjualan 3.100 menara perusahaan kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Professional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).

Dari hasil transaksi tersebut, perusahaan meraih nilai transaksi sebesar Rp 6,39 triliun. Total, Indosat Ooredoo mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 1,56 triliun atau naik sebesar hampir Rp 4 triliun dibandingkan rugi bersih di tahun 2018 yang disebabkan oleh perbaikan EBITDA dan penjualan menara.

Lebih lanjut, Al-Neama mengatakan bahwa kinerja yang positif diraih karena berhasil melaksanakan strategi 3 tahun perusahaan, dan hal ini memberikan kinerja keuangan yang solid.

{Baca juga: 7 Paket Data Internet Rp 100 Ribuan, Harga Terbaru 2020}

Al-Neama menjelaskan bahwa pihaknya pun sudah berinvestasi untuk meningkatkan cakupan dan kinerja jaringan 4G dengan tujuan untuk peningkatan basis pelanggan dan volume trafik data Perusahaan.

“Kami ingin memainkan peran utama dalam membangun ekosistem digital Indonesia, dengan menghadirkan peningkatan kualitas layanan dan pengalaman bagi pelanggan yang akan menciptakan nilai bagi pemegang kepentingan Perusahaan,” tutur Al-Neama, dalam keterangan resmi yang diterima Telset.id pada Rabu (26/02/2020).

Dalam hal operasional, Indosat Ooredoo berhasil melaksanakan penyelenggaraan dan mengembangkan cakupan populasi 4G dari 44% pada akhir tahun 2017 hingga hampir 90% di tahun 2019.

{Baca juga: Peduli Korban Banjir, Indosat Ooredoo Buka Posko Pengobatan Gratis}

Sampai saat ini, operator itu telah mengoperasikan total 124.144 BTS per 31 Desember 2019 atau meningkat sebesar 49.218 BTS dibandingkan tahun lalu. Bila dihitung dari BTS 4G saja, Indosar telah mengoperasikan BTS 4G sebanyak 48.048.

Di tahun ini, perusahaan memberikan arahan pertumbuhan pendapatan dengan EBITDA margin pada kuadran persentase 30% ke atas, serta CAPEX diantara Rp 8,5 triliun sampai dengan Rp 9,5 triliun. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI