Telset.id, Jakarta – Twitter saat ini tengah mencoba fitur baru untuk mencegah berita hoaks di platform. Fitur baru Twitter ini nantinya akan memberikan tanda highlight berwarna oranye pada kicauan atau tweet berisi informasi hoaks.
Hal ini mirip-mirip dengan langkah yang dilakukan Facebook. Sekadar informasi, platform media sosial besutan Mark Zuckerberg itu memberi label “Fake News” pada berita hoaks yang diunggah pengguna.
“Kami sedang mengeksplorasi sejumlah cara untuk mengatasi informasi yang salah dan memberikan lebih banyak konteks untuk tweet di Twitter. Informasi yang salah adalah masalah kritis dan kami akan menguji berbagai cara untuk mengatasinya,” ujar juru bicara Twitter kepada NBC News, dilansir Telset.id pada Senin (24/02/2020)
{Baca Juga: Kecewa dengan Bill Gates, Elon Musk Curhat di Twitter}
Dengan tanda berwarna oranye ini, Twitter memang tidak langsung memberi label bahwa berita atau informasi yang dibagikan melalui tweet adalah hoaks. Namun dengan memberi highlight, artinya orang-orang diminta untuk lebih kritis menanggapi berita tersebut apakah terbukti fakta atau malah hoaks.
Alternatif ini tentunya juga lebih mudah bagi Twitter maupun pengguna, ketimbang langsung melabeli postingan tweet sebagai berita hoaks, yang bisa terkadang juga justru salah sasaran.
Belum ada informasi detail mengenai bagaimana fitur ini bekerja. Apakah berdasarkan laporan dari pengguna Twitter, lalu kemudian tweet tersebut akan disortir dengan tanda oranye, atau secara otomatis berjalan menggunakan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI).
{Baca Juga: Akun Twitter FC Barcelona dan Komite Olimpiade Diretas Hacker}
Adapun fitur ini memang masih dalam tahap uji coba, dan akan segera diluncurkan oleh Twitter dalam waktu dekat. Diharapkan fitur tersebut lebih mampu mengatasi informasi hoaks yang beredar melalui Twitter.
Sebelumnya, Twitter sempat dikeluhkan oleh publik, karena dianggap enggan memberi tindakan dengan menurunkan twitter yang dianggap sebagai informasi palsu.
Twitter berdalih bahwa mereka tidak memposisikan diri sebagai penengah kebenaran. Dan sebagai alternatif, Twitter akan menjadikan fitur highlight ini untuk turut memerangi hoaks yang beredar melalui Twitter. (IR/MF)