Telset.id, Jakarta – Sebuah tim perancang dan insinyur berhasil memproduksi tangan bionik memakai printer 3D hanya dalam waktu 10 jam. Tangan bionik tersebut mempunyai sensor inbuilt.
Tangan itu diinisiasi oleh para ahli dari kelompok riset dan pendidikan WMG, yang merupakan bagian dari Universitas Warwick di Inggris. Mereka bekerja sama dengan C Enterprise dan Printed Electronics.
Tangan bionik tersebut adalah hasil Proyek IMPACT, yang dipimpin oleh Iterate Design and Innovation. Inspirasi modelnya serupa dengan karya Ben Ryan dari spesialis prosthetics ambionics.
{Baca juga: Mimpi ke Mars, Dua Sahabat Ini Bikin Roket dari Printer 3D}
Sekadar informasi, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (19/11/2019), lengan putra Ryan terpaksa diamputasi sejak lahir. Ryan kemudian memutuskan untuk membuatkannya lengan prostetik.
“Tim IMPACT mengambil desain ini dengan menanamkan sirkuit listrik yang menghubungkan sensor pengontrol gerak otot dengan motor dan baterai ke dalam struktur tangan bionik,” jelas WMG.
Para insinyur telah menguji keawetan sirkuit listrik untuk memahami seberapa baik komponen akan tahan terhadap lengkungan. Mereka juga melakukan pengujian untuk melihat kelenturan dari tangan bionik tersebut.
Orang-orang memungkinkan untuk memesan tangan bionik via situs resmi WMG. Bahkan, lewat situs itu, pemesan bisa secara langsung mengukur panjang dan besar lengan serta pilihan warnanya.
{Baca juga: Printer 3D Terbesar di Dunia Bisa Cetak Kapal Boat}
Selain tangan bionik, printer 3D juga bisa dimanfaatkan untuk membangun banyak hal, salah satunya kapal boat. Para peneliti di University of Maine telah berhasil mencetak 3D seluruh kapal jenis boat. Inovasi tersebut langsung mendapat penghargaan berupa tiga rekor dunia sekaligus.
Namun, kapal jenis boat bukanlah benda terbesar yang dapat dicetak oleh printer karya para peneliti. Mesin cetak mereka ternyata mampu mencetak benda sebesar hingga 100 kaki, lebar 22 kaki, dan tinggi 10 kaki.
Menggunakan printer itu, pencetakan 3D kapal jenis boat tidak membutuhkan waktu sampai berminggu-minggu, apalagi berbulan-bulan. Menggunakannya, pencetakan 3D hanya butuh waktu selama tiga hari. (SN/FHP)
Sumber: New York Post