Telset.id, Jakarta – Pengguna Facebook, khususnya lembaga non-profit kini bisa semakin mudah melakukan penggalangan dana. Pasalnya, raksasa sosial media tersebut baru saja meluncurkan tiga fitur baru untuk memudahkan pengguna melakukan galang dana di Facebook.
Ketiga fitur baru ini antara lain: tombol donasi baru di Instagram, stiker penggalangan dana di Facebook, dan meluncurkan fitur penggalangan dana yang lebih luas melalui live streaming game di Facebook.
{Baca Juga: Paus Minta Facebook dkk Tak Ambil Untung dari Anak-anak}
Dilansir Telset.id dari TheVerge, Sabtu (16/11/2019), para pemilik bisnis non-profit kini bisa memasukkan tombol donasi di profil Instagram mereka. Tombol ini akan berada di sebelah nomor telepon dan akan berada di sana secara permanen.
Sebelumnya, mereka hanya bisa memasukkan stiker donasi dalam Stories. Seperti yang kita ketahui bersama, stories akan selalu menghilang setelah 24 jam.
Facebook kini juga memungkinkan para gamers yang melakukan live streaming untuk menggalang donasi. Mereka dapat memilih tujuan dan alasan mereka menggelar penggalangan dana. Streamer dapat menetapkan target nominal donasi.
Sebelumnya, Facebook juga mengaku telah mengembangkan artificial intelligence (AI) mereka menjadi lebih pintar untuk memantau keberadaan konten negatif. Dengan ini membuat Facebook bisa lebih cepat menghapus konten-konten yang tersebar di platform mereka.
Zuckerberg menjelaskan jika Facebook telah banyak berinvestasi miliaran dollar untuk mengembangkan teknologi AI yang pintar, menemukan konten terlarang. Selain itu Facebook juga telah memiliki lebih dari 35.000 orang yang bekerja di bidang keselamatan dan keamanan.
“Upaya kami membuahkan hasil. Sistem yang kami bangun untuk mengatasi masalah ini lebih maju,” kata Zuckerberg saat menjelaskan laporan terakhir perusahaan.
{Baca Juga: Teknologi AI Facebook Semakin Pintar Deteksi Konten Terlarang}
Ketika melakukan deteksi, tingkat akurasi teknologi AI Facebook telah mencapai 80%, atau terbesar selama 2 tahun terakhir. Bahkan hampir semua materi yang dideteksi adalah materi yang tidak dilaporkan oleh pengguna.
Kedepannya, Facebook berencana untuk membawa teknologi tersebut ke Instagram. Tujuannya untuk menyaring konten yang mendorong orang-orang untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri. Pasalnya konten-konten terlarang yang tersebar di Instagram akan memberikan dampak buruk bagi pengguna. (HLM/IF)
Sumber: TheVerge