Telset.id, Jakarta – Senator dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, berkirim surat kepada Sekretaris Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Ryan McCarthy. Schumer khawatir soal kebijakan militer AS menggunakan TikTok untuk merekrut calon prajurit.
“Angkatan Darat AS harus mengadaptasi teknik perekrutan lain untuk menarik minat kaum muda sebagai calon prajurit. Jangan pakai produk perusahaan teknologi China karena berisiko bagi keamanan nasional,” tulis Schumer dalam surat itu.
{Baca juga: Takut Ancam Keamanan Nasional, AS Selidiki TikTok}
TikTok, aplikasi video pendek yang populer di kalangan remaja AS, meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing karena perdagangan dan transfer teknologi. Pengembang TikTok sudah menegaskan tak punya keterkaitan dengan China.
Menurut laporan Reuters, dikutip Telset.id, Rabu (13/11/2019), sekitar 60 persen dari 26,5 juta pengguna aktif bulanan TikTok di AS berusia antara 16 tahun dan 24 tahun. Pemerintah AS pun resah terhadap keamanan domestik setelah melihat fakta itu.
“Para pakar keamanan nasional telah menyuarakan keprihatinan tentang pengumpulan dan penanganan data pengguna TikTok, termasuk konten, komunikasi, alamat IP, data lokasi, metadata, dan informasi pribadi sensitif lainnya,” tulis Shumer.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan sangat prihatin dengan keberadaan undang-undang China yang mengharuskan perusahaan domestik untuk mendukung dan bekerja sama dengan tugas-tugas intelijen yang dikendalikan oleh Partai Komunis.
{Baca juga: Amerika Serikat Tuding TikTok Ancam Keamanan Nasional}
Komite antar-lembaga Investasi Asing AS telah meluncurkan tinjauan keamanan nasional terhadap pemilik TikTok, yakni Beijing ByteDance Technology Co. Mereka mengakuisisi aplikasi media sosial AS senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. [SN/HBS]
Sumber: Reuters