Telset.id, Jakarta – Pemberantasan konten hoaks masih menjadi persoalan yang harus dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) pun memiliki beberapa saran kepada Menkominfo Johnny G. Plate, soal pemberantas hoaks.
Menurut Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, Menkominfo Johnny bisa melanjutkan program Gerakan Nasional Literasi Digital. Hal ini karena program tersebut bisa sebagai pondasi dalam membangun literasi digital di masyarakat.
{Baca juga: Rudiantara Jelaskan Tiga Lapis Tindakan Tangkal Konten Hoaks}
“Pak Johnny bisa melanjutkan Gerakan Nasional Literasi Digital yang sudah ada dirintis di Kominfo, sebagai pondasi kolaborasi edukasi literasi digital,” kata Septiaji kepada Tim Telset.id pada Selasa (29/10/2019).
Langkah kedua adalah membuat regulasi terkait platform digital. Tujuannya agar platform digital seperti Facebook dan WhatsApp bisa memberikan pelayanan yang baik bagi netizen Indonesia serta, supaya platform bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk memberantas konten hoaks atau negatif.
“Kemudian, merancang regulasi yang berkaitan dengan platform, bagaimana supaya platform bisa semakin baik melayani kepentingan masyarakat, termasuk jika dibutuhkan untuk penanganan konten negatif,” tutur Septiaji.
Septiaji pun menyarankan agar Menkominfo Johnny juga bersinergi dengan Dewan Pers dan pelaku industri media, dalam menangani berbagai situs media online yang membuat konten berita yang provokatif dan negatif.
“Selain itu Kominfo juga perlu bersinergi dengan Dewan Pers, dan asosiasi media, untuk menangani situs-situs abal-abal yang merugikan industri media, misalnya yang suka copy paste, dan memelintir judul, untuk disebarkan ke media sosial oleh pelakunya,” tambah Septiaji.
Terakhir Mafindo pun dalam posisi mendukung kepemimpinan Menkominfo Johnny G. Plate dalam melawan konten hoaks yang beredar di Indonesia.
{Baca juga: Warganet Diminta Tak Sebar Hoaks Jelang Pelantikan Presiden}
“Kami dalam posisi mendukung Menkominfo yang baru untuk terus melanjutkan sinergi melawan hoaks dan ujaran kebencian di dunia digital, dan berharap beliau berinovasi membuat program visioner untuk semakin menumbuhkan literasi digital ke seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Septiaji.
