Telset.id, Jakarta – Extramarks Indonesia menyambut baik penunjukan mantan CEO GoJek, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) periode 2019-2024. Lewat prestasinya membangun ojek online, Nadiem diyakini akan mampu membangun pendidikan Indonesia selama 5 tahun ke depan.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Country Manager Extramarks Indonesia, Fernando Uffie. Ia menilai Nadiem sebagai sosok yang mampu melakukan inovasi. Terbukti ketika menteri termuda itu membangun Gojek dari sekedar layanan Call Center menjadi Decacorn yang membanggakan negara.
“Saya pikir itu adalah kemampuan dia untuk melihat gambar besar industri. Saya percaya dengan pola pikir tersebut dia memiliki gambar besar dari cita-cita pendidikan yang ada di Indonesia,” ujar Uffie di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
{Baca juga: Extramarks Rilis Fitur Tanya di Kelas Pintar, Apa Itu?}
“Pendidikan itu dibutuhkan orang yang memiliki kemampuan untuk melihat gambar besarnya dan how predict the future,” tambah Uffie.
Selain itu, sebagai Mendikbud Nadiem Makarim juga dinilai akan lebih paham dengan ekosistem Educational Technology (Edutech) di Indonesia. Sehingga Uffie berharap edutech di tanah air bisa lebih berkembang di bawah kepemimpinannya.
“Kalo kita bicara mengenai edutech, kita menyambut baik ini. Secara official kita memiliki orang-orang yang mengerti industri dengan baik dan juga implementasinya. Jadi tidak perlu kita ragukan lagi dengan apa yang dilakukan,” tambah Uffie.
{Baca juga: Nadiem Makarim Beberkan Strategi Bangun Pendidikan Indonesia}
Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi mengumumkan posisi Nadiem Makarim di Kabinet Indonesia Maju. Pendiri Gojek tersebut menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2019-2024 dan Jokowi menaruh harapan besar pada pendiri Gojek itu.
Jokowi mengatakan bahwa dirinya harus membuat terobosan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, Nadiem diharapkan mampu membuat sinergi antara pendidikan dan Industri.
“Kita akan membuat terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM yang link and match antara pendidikan dan industri,” tutur Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (23/10/2019). [NM/IF]