Telset.id, Jakarta – Perusahaan media sosial bergegas menghapus rekaman penembakan di Sinagoge Jerman dari platform. Mereka tak ingin protes terhadap rekaman pembantaian di kota Christchurch, Selandia Baru, terulang.
Penembakan di Sinagoge di Jerman, yang menyiarkan aksi penembakan lewat Amazon Twitch, membunuh dua orang setelah gagal masuk ke sinagoge pada hari tersuci tahun Yahudi. Durasinya hampir 36 menit dan disaksikan oleh banyak pengguna.
Baca juga: Video Penembakan Masjid Selandia Baru Sempat Ditonton 4000 Kali
Model siaran yang ia gunakan mirip dengan live-streaming pada Maret 2019 lalu di Christchurch, di mana seorang pria bersenjata memakai kamera untuk mempertontonkan drama pembunuhan brutal terhadap 51 orang di dua masjid.
Menurut laporan Reuters, salinan lengkap dan bagian-bagian dari video penembakan di Jerman dengan cepat mulai muncul di tempat lain secara online, dibagikan baik oleh para pendukung ideologi anti-Semit maupun para kritikus.
Dikutip Telset.id, Kamis (10/10/2019), Forum Internet Global untuk Melawan Terorisme, yang anggotanya termasuk Facebook, Google, Microsoft dan Twitter, berkolaborasi untuk menandai video tersebut menggunakan teknologi hashing.
“Kami mengurangi konten menjadi kode sehingga dapat dilihat dan dihapus secara otomatis. Kami berkomitmen untuk mengganggu penyebaran konten kekerasan dan ekstremis online,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Facebook Hapus 1,5 Juta Video Penembakan Masjid Selandia Baru
Twitch mengatakan bahwa aksi penembakan di Sinagoge Jerman dilihat langsung oleh lima orang, kemudian rekaman dilihat oleh 2.200 orang. Selang 30 menit, Twitch memutuskan untuk menghilangkannya. Namun, rekaman kadung tersebar. (SN/HBS)
Sumber:https : Reuters