Telset.id, Jakarta – Bagi Apple, China adalah pasar yang rumit. China sempat menjadi pasar terbesar iPhone. China juga menjadi negara tempat perakitan iPhone dan perangkat Apple lainnya. Namun, semua berubah manakala tensi Amerika Serikat (AS) dan China meninggi. Lalu bagaimana dengan langkah Apple menghapus HKmap Live?
Sebagai informasi, Agustus 2019 lalu, Presiden Donald Trump duduk bersama CEO Apple, Tim Cook. Untuk kali kedua, mereka berbicara soal tarif sambil makan malam. Cook mengambil jalan aman dengan pemerintah AS terkait konflik filosofis yang berkembang dengan China menyoal tarif.
Dalam pertemuan intim tersebut, Cook melobi Trump supaya bersedia memberi keringanan tarif impor kepada Apple. Cook punya alasan masuk akal. Katanya, kalau sampai Apple menjadi korban tarif impor, Samsung bakal mengambil untung. Padahal, keduanya bersaing.
[Baca Juga : Layar iPhone 2020 Dipasok Perusahaan China?]
Asal tahu saja, sampai sekarang Samsung masih menjadi produsen terbesar smartphone di dunia. Apple masih sibuk berebut tempat kedua dengan Huawei. Namun demikian, Apple menegaskan bahwa musuh utama perusahaan adalah Samsung. Apple harus jadi nomor satu.
Menurut Phone Arena, seperti dikutip Telset.id, Senin (7/10/2019), Trump sepertinya mempertimbangkan permohonan Cook. Ia sepakat dengan perkataan Cook bahwa Samsung adalah perusahaan asal Korea Selatan dan tidak boleh terus mengungguli Apple.
Namun, kabar terbaru, Apple melakukan manuver dengan cara membela China. Apple menarik aplikasi khusus iOS dari App Store. HKmap Live, paket aplikasi pin-dropper crowdsourced untuk mengecek rute dan lokasi protes Hong Kong, telah dihilangkan oleh Apple.
Tampaknya, keputusan itu merupakan strategi Apple untuk kembali memenangkan hati warga China. Sebab, tak bisa dimungkiri, warga China memboikot iPhone sebagai bentuk pembelaan kepada produk lokal. Berhasilkan Apple merayu dengan cara menghapus HKmap Live?
Sumber : Phonearena
