Telset.id,Jakarta – Masyarkat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengusulkan agar pemerintah membuat Hoax Crisis Center di Papua. Tujuannya untuk menangani kasus penyebaran hoaks di bumi cendrawasih tersebut.
Menurut Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho, usulan ini untuk menyikapi hoaks yang memicu Kerusuhan di Wamena, Papua beberapa minggu lalu.
{Baca juga: Kominfo Batasi Akses Internet di Wamena}
“Hoaks bernada rasialisme menjadi pemicu kerusuhan di Wamena yang mengakibatkan 22 orang meninggal, dan puluhan lain terluka,” kata Septiaji kepada Tim Telset.id Jumat (27/09/2019)
Septiaji menambahkan jika semakin mudahnya akses terhadap informasi melalui perangkat digital, seringkali belum disertai dengan pengetahuan untuk memilah informasi yang benar dan sikap berhati-hati sebelum menyebarkan informasi.
“Informasi sekecil apapun, jika keliru dan dibalut menjadi ujaran kebencian, ia berpotensi memicu kerusuhan massa,” tambah Eko.
Untuk itu Mafindo pun mengusulkan pemerintah membentuk Hoax Crisis Center (HCC) di Papua, yang melibatkan unsur pemerintah, jurnalis, kepolisian dan masyarakat.
“Tujuannya adalah masyarakat ataupun tokoh daerah memiliki satu tempat untuk klarifikasi atas informasi yang berpotensi meresahkan publik,” ujar Septiaji.
Hoax Crisis Center ini pernah dibuat oleh Mafindo di Kalimantan Barat ketika Pemilihan Gubernur 2018 lalu, bersama aktivis, tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan kepolisian.
“Upaya ini dinilai berhasil untuk meredam potensi konflik di Kalimantan Barat pasca Pilgub 2018,” tuturnya.
{Baca juga: Kominfo Temukan 550 Ribu Hoaks Papua, Terbanyak di Twitter}
Yang kedua adalah memperbanyak edukasi literasi digital kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat bisa bijak menggunakan teknologi dan media sosial.
Ketiga Pemerintah diharapkan memperbanyak fasilitasi pertemuan antar masyarakat dan para tokoh, sehingga kecurigaan yang mudah muncul melalui media sosial, bisa diredam dengan baik.
“Kami mengapresiasi semua pihak, baik pemerintah, penegak hukum, tokoh masyarakat yang saat ini tengah bekerja keras untuk mengatasi situasi pasca rusuh di Wamena,” tutup Septiaji. [NM/HBS]