Telset.id, Malang – Kamera menjadi salah satu fitur unggulan dari Oppo Reno 10x Zoom, terlepas dari spesifikasinya yang memang powerful. Smartphone ini punya kamera yang didukung dengan teknologi 10x Hybrid Zoom atau lensa diperbesar hingga 10x secara hybrid yang diklaim mampu menangkap foto dari jarak jauh dengan kualitas yang bagus.
Lantas, bagaimana bisa sebuah smartphone dengan body yang tipis dengan ketebalan hanya 9,3 mm bisa memiliki lensa kamera dengan zooming yang jauh? Secara konfigurasi lensa zoom biasanya membutuhkan ruang yang besar, mirip kamera DSLR.
Menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo meidianto, ada beberapa tahap sebelum teknologi 10x Hybrid Zoom bisa direalisasikan pada Reno 10x Zoom.
{Baca juga: Pivot Rising Camera, Kamera Motorik Paling Efisien dari Oppo}
Oppo menaruh lensa secara vertikal, dan sensor ditempatkan secara horizontal. Lewat posisi tersebut, cahaya yang masuk akan dibiaskan melalui sebuah prisma pada lensa periscope atau lensa telephoto dengan resolusi 13MP di Reno 10x Zoom, dan kemudian diteruskan ke sensor.
“Sebenarnya kamera smartphone ini punya kemampuan optical-zoom 1 sampai 6 kali, hybrid-zoom 6 sampai 10 kali, dan digital-zoom 10 sampai 60 kali,” katanya, saat ditemui tim Telset.id usai acara Coaching Clinic Oppo Reno 10x Zoom di Malang, Kamis (18/07/2019).
Ketika lensa di-zoom oleh pengguna, akan terasa getaran. Dikatakan Aryo, itu merupakan getaran yang disebabkan oleh pergerakan lensa yang sengaja dibuat agar pengguna tahu bahwa ada lensa yang sedang bekerja ketika mereka melakukan zooming.
“Sengaja dibuat seperti itu, gak dibuat silent agar pengguna tahu ada lensa yang bekerja maju mundur, maju mundur. Kalau tidak, mereka akan menilai kalau zoom di Reno itu digital,” ungkapnya.
{Baca juga: Review Oppo Reno: Versi Standar Juga Berkualitas}
Teknologi 10x Hybrid Zoom sendiri merupakan fitur yang mengkombinasikan hardware atau lensa dengan software. Seperti Optical Zoom, teknologi ini dibantu oleh Optical Image Stabilization (OIS) yang membantu pengambilan gambar tetap stabil meski telah diperbesar.
“OIS hanya berlaku sampai 10 kali saja. Di atasnya, OIS susah untuk berfungsi karena goyangannya terlalu besar. Solusinya, ya gunakan tripod,” pungkas Aryo. (FHP)