Telset.id, Jakarta – Hari ini warganet kembali mengeluh dengan layanan WhatsApp dan Instagram. Warganet Indonesia ramai-ramai memasang tagar #WhatsAppDown dan #InstagramDown di media sosial Twitter. Ada apa?
Berdasarkan pantauan Tim Telset.id dari Trends24 pada Rabu (22/05/2019) kedua tagar tersebut masuk dalam jajaran 10 tagar yang paling banyak dicuit oleh warganet. Tagar #InstagramDown berada di urutan pertama dan tagar #WhatsAppDown berada di urutan kelima. Tagar tersebut berada diantara tagar-tagar mengenai Pemilu 2019 dan aksi 22 Mei 2019 yang juga juga sedang ramai dibicarakan.
Situs Down Detector juga mendeteksi terjadinya system down terhadap WhatsApp dan Instagram. Dilansir Telset.id dari Down Detector pada Rabu (22/05/2019) terjadi system down terhadap WhatsApp di Indonesia dan Malaysia. Terlihat dalam peta yang dimiliki Down Detector terlihat bahwa kedua negara tersebut mendapat tanda merah yang menandakan terjadinya gangguan.
Hal serupa juga terjadi di platform Instagram. Berdasarkan pantauan Down Detector pada Rabu (22/05/2019) tanda merah juga berada di wilayah Indonesia serta beberapa wilayah lain seperti Brazil dan Amerika Serikat. Hingga saat ini WhatsApp dan Instagram masih belum bisa berfungsi dengan normal.
Kasus Instagram dan WhatsApp bukan sekali ini saja terjadi. Pada bulan April 2019 lalu layanan WhatsApp, Instagram, dan Facebook dikabarkan kembali tumbang, karena mengalami server down. Kabar ini cepat menyebar setelah netizen di seluruh dunia mengeluhkan tidak bisa mengakses ketiga layanan tersebut di media sosial.
Berdasarkan pantauan Tim Telset.id dari situs Down Detector pada Minggu (14/04/2019), terjadi peningkatan aduan terhadap 3 platform tersebut sejak sore tadi. Pada aplikasi WhatsApp, aduan meningkat sejak pukul 18.00 WIB dan puncaknya sekitar pukul 19.00 WIB, dimana aplikasi pesan instant itu menerima 2676 pengaduan.
Secara presentase, ada sekitar 40% pengguna melaporkan jika mereka tidak bisa mengirim dan menerima pesan, sedeangkan 38% pengguna melaporkan terkait konektivitas, dan 21% mengeluh tak bisa melakukan log-in di aplikasi tesebut. [NM/HBS]