Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu, ada kabar bahwa Google menggarap sistem operasi baru bernama Fuchsia. Sayang, tak banyak informasi tersedia untuk sistem operasi Fuchsia itu. Tapi sekarang, informasi lanjutan soal sistem tersebut datang.
Sekadar informasi, Fuchsia merupakan kombinasi antara sistem operasi Chrome dan Android.
Menurut Kepala Android dan Chrome Google, Hiroshi Lockheimer, Fuchsia mendorong batas seni dari sebuah sistem operasi.
{Baca juga: Inikah Tablet Pertama dengan Sistem Operasi Chrome?}
Fuchsia, sebutnya, bisa diterapkan di produk-produk lain. Dan kini, Google dalam tahap pengembangan awal untuk membangun sistem operasi tersebut.
“Sebenarnya belum ada kejelasan seperti apa wujudnya. Kami juga belum tahu apakah Fuchsia akan hadir untuk smartphone (atau tidak). Bisa jadi, Fuchsia bakal digunakan untuk hal-hal lain,” ujarnya dikutip Telset.id, Rabu (15/05/2019).
Google butuh waktu minimal lima tahun untuk mengembangkan sistem operasi terbarunya. Artinya, saat sistem operasi itu dirilis, kondisi pasar sudah berbeda. Google pun tak menutup kemungkinan mengubah pola pasar.
{Baca juga: Disebut Bakal Gantikan Android, Ini Penjelasan Google Soal Fuchsia}
Beberapa waktu lalu dikabarkan, telah ditemukan file yang diunggah ke situs Android Open Source Project (AOSP) yang mengindikasikan bahwa Google sedang membangun Android Runtime (ART) untuk sistem operasi terbaru.
Dengan kata lain, Google sedang mencoba mengembangkan versi baru dari ART yang bisa membantu perangkat Fuchsia untuk menjalankan aplikasi Android. Rumornya, ART di sistem operasi ini akan berbeda dengan Android.
Sebab, keberadaannya tidak tampak ditargetkan untuk perangkat jenis tertentu. Bahkan, sistem operasi baru tersebut diduga bisa digunakan di hampir seluruh perangkat teknologi seperti desktop, smartphone, sampai tablet. (SN/FHP)
Sumber: Ubergizmo