Telset.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia akan mendukung startup yang siap menjadi kandidat Unicorn ke-5 Indonesia. Menurut Menkominfo Rudiantara, siapapun yang menjadi unicorn akan berdampak baik terhadap perekonomian serta posisi Indonesia di tingkat internasional.
“Siapa saja terbuka, karena kalau jadi unicorn tentu juga akan meningkatkan perekonomian di Indonesia, tapi juga mengangangkat posisi Indonesia di kawasan regional dan internasional,” kata Rudiantara.
Dilansir Telset.id dari laman resmi Kominfo pada Sabtu (02/03/2019), pemerintah menargetkan tahun 2019 ini akan lahir satu lagi tambahan unicorn, serta 2 dari 4 unicorn Indonesia akan menjadi kandidat Decacorn.
“Pemerintah itu sebetulnya menargetkan dan mengupayakan tahun ini akan ada lima unicorn. Sekarang ada empat, jadi tinggal tambah satu. Bonusnya adalah, dari unicorn yang ada empat ini, dua di antaranya mempunyai potensi jadi Decacorn,” tutur Rudiantara.
{Baca juga: Investasi Asing di Unicorn, Rudiantara: Yang Untung Masyarakat}
Saat ditanya terkait Go-Jek yang menjadi salah satu kandidat Decacorn tahun ini, Rudiantara mengatakan masih menunggu konfirmasi dari Go-Jek.
“Siapa saja yang nantinya akan menjadi startup ke unicorn dan ke Decacorn tentunya untuk menumbuhkan perekonomian di Indonesia lebih baik,” tegasnya.
Upaya mendorong kehadiran Decacorn ini menjadi salah satu fokus kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Tahun 2019, bersama dengan tiga fokus kerja lainnya.
Yaitu menyelesaikan pembangunan Palapa Ring, membangun satelit multifungsi (high throughput satellite) untuk mendukung pemerataan jaringan akses telekomunikasi dan internet di Indonesia, serta penyediaan ponsel murah dan bagus buatan Indonesia.
Di Indonesia sendiri terdapat 4 perusahaan yang sudah berstatus unicorn, yang masuk dalam daftar 300 unicorn dunia yang memiliki nilai valuasi diatas $ 1 miliar.
{Baca juga: Ditanyakan Prabowo dalam Debat Capres, Apa sih Maksudnya Unicorn?}
Dilutip dari CBInsights, di urutan pertama adalah Go-Jek, dengan nilai valuasi sebesar $ 10 Miliar atau Rp 140 triliun. Kemudian pada posisi kedua adalah Tokopedia, dengan nilai valuasi $ 7 miliar atau Rp 98 triliun.
Kemudian posisi ketiga ada Traveloka yang memiliki nilai valuasi sekitar $ 2 miliar atau Rp 28 triliun, dan posisi keempat adalah Bukalapak dengan nilai valuasi $ 1 miliar atau Rp 14 triliun. [NM/HBS]