Duh! Kecanduan Game PUBG, Pelajar Tewas Gantung Diri

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta Kecanduan game bisa berdampak buruk, dan bahkan bisa berakibat fatal. Seperti yang dialami seorang siswa di daerah Buton Sulawesi Tenggara, yang ditemukan tewas gantung diri setelah kecanduan bermain game online seperti PUBG, Clash of Clans, dan lainnya.

Seorang siswa ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan tergantung di pohon Kosambi di belakang SMAN 2 Kapontori, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu (24/02/2019). Diduga siswa tersebut bunuh diri setelah mengenal game PlayerUnknown’s Battleground (PUBG).

Dilansir Telset.id dari Sultrakini pada Selasa (26/02/2019), Kasubbid Penmas Polda Sultra, Kompol Agus Mulyadi,mengonfirmasi bahwa idenditas jasad korban tersebut berinisial FR (16) yang berstatus Siswa SMA 2 Kapontori, Buton.

Agus menyebutkan, bahwa mayat bocah malang tersebut pertama kali ditemukan oleh rekan korban bernama Dhany. Sebelum ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa, korban sebelumnya diketahui tidak pulang ke rumah selama beberapa hari.

Seorang saksi menyebut bahwa FR pergi pergi meninggalkan rumah sejak 21 Februari 2019, sekira pukul 18.30 Wita. Karena selama tiga hari FR tidak kunjung pulang, akhirnya keluarganya memutuskan untuk melakukan pencarian dan hasilnya korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

{Baca juga: Tak Dibelikan Ponsel untuk Main PUBG, Bocah Ini Gantung Diri}

“Korban ditemukan pada Minggu 24 Februari, pukul 10.30 Wita, dalam kondisi sudah meninggal dunia dengan posisi leher terikat tali tergantung di cabang kayu pohon Kosambi,” kata Agus, Senin (25/2).

Agus menambahkan, keterangan beberapa saksi lainnya menyebutkan korban mulai jarang masuk sekolah sejak empat bulan terakhir. Tidak hanya itu, sikap korban berubah berlagak menjadi pribadi yang pendiam selama beberapa bulan terakhir, tepatnya setelah korban mengenal game online bergenre Battle Royale seperti PUBG, Free Fire dan Clash of Clans (COC).

Selama ini di sekolah FR juga diketahui tidak memiliki masalah pribadi dengan teman-teman sekolah ataupun gurunya. Selain itu, informasi yang diperoleh bahwa FR juga sering keluar malam dan pulang pada saat tengah malam.

{Baca juga: PUBG Mobile jadi “Biang Kerok” Hasil Ujian Siswa Jeblok}

“Di rumah korban terkenal pendiam dan sering mengunci diri di dalam kamar, yang diduga oleh keluarga sedang bermain game online. Korban juga hanya berbicara kepada ibunya pada saat meminta uang untuk mengisi paket data internet yang telah habis,” jelasnya.

Sebelumnya, ada kasus yang hampir serupa terjadi di India, gara-gara game PUBG. Diberitakan Hindustan Times, Minggu (10/2), seorang remaja berusia 18 tahun ditemukan tewas bunuh diri dengan cara gantung diri. Ironisnya, alasan sang bocah asal Mumbai ini nekat bunuh diri karena tidak dibelikan ponsel baru untuk bermain game Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG).

Remaja malang yang tidak disebutkan namanya itu merupakan penduduk daerah Nehru Nagar di Kurla, Mumbai India.

Dikisahkan, bahwa remaja ini menuntut agar dia dibelikan sebuah smartphone high-end seharga 37 ribu Rupee atau setara Rp 7 juta untuk bisa bermain game PUBG. Namun pihak keluarga menolak permintaannya itu.

Menurut keterangan pihak kepolisian India, keluarga berpendapat bahwa mereka hanya akan membelikan smartphone yang harganya tak lebih dari 20 ribu Rupee. [NM/HBS]

Sumber: Sultrakini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI