Telset.id, Jakarta – Jumat (22/2/2019) pagi, SpaceX menggunakan roket Falcon 9 meluncurkan tiga pesawat ruang angkasa, termasuk Satelit Nusantara Satu dan pendarat bulan Israel bernama Baresheet, dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida.
Khusus misi pendaratan bulan Israel Baresheet diharapkan akan tiba di tempat tujuan pada April 2019. Jika misi berjalan sukses, Israel akan bergabung dengan negara-negara yang sebelumnya berhasil mendaratkan satelit di bulan seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China.
Baresheet dikembangkan oleh badan nirlaba SpaceIL Israel. Falcon 9 akan menurunkannya sekitar 60.000 kilometer di angkasa, menempatkan pesawat ke orbit memanjang di sekitar Bumi. Dari sana, Baresheet melakukan perjalanan selama dua bulan ke depan ke bulan.
{Baca juga: Waduh! Roket SpaceX Bisa Terbakar Gara-gara Kotoran Burung}
Menurut The Verge, seperti dikutip Telset.id, Jumat (22/2/2019), misi tersebut akan jadi yang pertama bagi SpaceX meluncurkan pesawat ke bulan. Misi itu juga merupakan penerbangan pertama Spaceflight Industries menerbangkan pesawat ke orbit tinggi.
Agustus 2018 lalu, satelit telekomunikasi Merah Putih milik Telkom resmi mengudara. Satelit tersebut juga diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX di Cape Canaveral. Satelit mulai beroperasi secara efektif pada 16 September 2018.
{Baca juga: Roket New Shepard Sukses Meluncur ke Luar Angkasa}
Satelit milik Telkom tersebut dibuat oleh Space Systems/Loral (SSL) di Palo Alto, California, Amerika Serikat. SSL menyelesaikan pembangunan satelit Merah Putih lebih cepat dari jadwal. Satelit Merah Putih menggantikan Telkom-1 yang mati misterius tahun lalu.
Satelit Merah Putih membawa 60 transponder C-band. Ia menjangkau keseluruhan Indonesia dan sebagian dari Asia Tenggara dan Asia Selatan. Dengan bobot 5.800 kilogram, satelit tersebut menyediakan layanan internet dan telepon. [SN/IF]