Telset.id, Jakarta – Facebook menghapus empat akun grup pemberontak yang berperang melawan militer Myanmar. Kebijakan ini dilakukan demi mencegah potensi bahaya di dunia nyata.
Seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Rabu (6/2/2019), Facebook memang sangat berkomitmen menghapus segala bentuk pujian, dukungan, dan perwakilan dari beberapa grup yang sebelumnya sudah dilarang.
“Mereka adalah Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar, Tentara Kemerdekaan Kachin, serta Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang,” demikian bunyi pernyataan pihak Facebook.
{Baca juga: Picu Kekerasan, Facebook Hapus Ratusan Akun Militer Myanmar}
Facebook menerapkan kebijakan itu setelah dikritik karena tidak melakukan upaya maksimal untuk mencegah penyebaran konten berisi kekerasan dan kebencian yang tersebar luas seiring konflik di Myanmar.
Facebook mengklaim telah melarang ratusan akun serupa sejak Agustus 2018. Namun, kelompok yang menjadi target Facebook terbatas ke pemberontak etnis atau minoritas yang perang melawan pemerintah.
{Baca juga: Facebook Akui Belum Mampu Redam Kekerasan di Myanmar}
Empat grup yang dilarang oleh Facebook diketahui belum menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan pemerintah. Mereka sering bersitegang dengan militer Myanmar dalam beberapa tahun terakhir.
Facebook melarang aktivitas mereka di dunia maya guna mencegah aksi kekerasan terhadap warga sipil. Disamping memutus pelayanan yang digunakan oleh mereka untuk mencegah sesuatu yang lebih buruk. [SN/IF}