Telset.id, Jakarta – Facebook nampaknya belum kapok-kapok ‘menjahili’ privasi pengguna. Beredar kabar bahwa raksasa jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu membayar orang secara rahasia untuk menginstal sebuah aplikasi, yang dapat mengumpulkan data pengguna.
Dilansir Telset.id dari CNBC pada Rabu (30/01/2019), Facebook telah membayar beberapa remaja dan dewasa dengan imbalan $ 20 atau Rp 282 ribu per bulan untuk memasang apa yang disebut aplikasi “Facebook Research” di iOS dan Android.
Untuk menutupi keterlibatan Facebook, program ini dikelola melalui layanan pengujian beta seperti Applause, Betabound dan uTest dan disebut sebagai “Project Atlas”.
Menurut pakar keamanan, aplikasi ini memungkinkan Facebook untuk mengumpulkan data termasuk pesan pribadi di aplikasi media sosial, foto dan video untuk dikirim, email, pencarian web, dan aktivitas browsing web.
{Baca juga: Pekerjakan Orang yang Mengkritisinya, Ada Apa dengan Facebook?}
Itu juga dapat melacak informasi lokasi yang sedang berlangsung dari aplikasi pelacakan lokasi lain yang diinstal di ponsel pengguna. Seorang juru bicara Facebook mengakui bahwa perusahaan menjalankan program untuk mengumpulkan data tentang kebiasaan penggunaan.
“Seperti banyak perusahaan, kami mengundang orang untuk berpartisipasi dalam penelitian yang membantu kami mengidentifikasi hal-hal yang dapat kami lakukan dengan lebih baik,” kata juru bicara itu.
“Karena penelitian ini bertujuan membantu Facebook memahami bagaimana orang menggunakan perangkat seluler mereka, kami telah memberikan informasi luas tentang jenis data yang kami kumpulkan dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi,” tambahnya.
Juru bicara Facebook mengaku jika tidak akan membagikan informasi penelitian ini kepada pihak lain dan orang-orang dapat berhenti untuk berpartisipasi kapan saja.
Percobaan Facebook berpotensi melanggar kebijakan Apple karena banyak pengguna yang menggunakan program ini menginstal aplikasi di iPhone.
{Baca juga: Facebook akan “Buka-bukaan” Soal Sponsor Iklan Politik}
Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar wartawan tetapi seorang juru bicara mengatakan kepada TechCrunch bahwa Apple mengetahui masalah ini.
Tahun lalu, Apple menghapus aplikasi keamanan Onavo Facebook dari App Store karena tidak mematuhi aturan privasi yang menyatakan aplikasi tersebut tidak boleh mengumpulkan informasi tentang aplikasi lain yang diinstal pada perangkat pengguna. [NM/HBS]