Tesla Bantah Pabriknya Dipasok Produsen Baterai Asal China

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Tesla membantah telah bekerja sama dengan Tianjin Lishen, produsen baterai asal China. Dalam pernyataannya pada hari Selasa (22/1) waktu setempat, perusahaan ini membantah bahwa mereka telah menandatangani perjanjian awal dengan Tianjin Lishen sebagai pemasok baterai untuk pabrik Tesla di Shanghai, China.

Meski demikian, perusahaan mobil listrik besutan Elon Musk ini mengakui pihaknya telah menerima penawaran dari produsen baterai China tersebut. Namun, mereka tidak melanjutkan pembahasan ke arah yang lebih jauh.

“Kami belum menandatangani perjanjian apa pun dengan mereka,” kata juru bicaranya, kepada Reuters, seperti dikutip Telset.id pada Rabu (23/01/2019).

{Baca juga: Tesla Teken Kesepakatan Bangun Gigafactory di Shanghai}

Saat itu Reuters melaporkan, dengan mengutip dua sumber yang memiliki kapasitas langsung terkait masalah ini, bahwa Tesla dan Lishen telah menandatangani perjanjian awal dan sedang mengerjakan perinciannya.

Sebelumnya, Tesla mengumumkan akan melakukan PHK sebanyak tujuh persen tenaga kerja. Elon Musk mengatakan bahwa keputusan itu merupakan upaya perusahaan untuk memangkas biaya produksi.

{Baca juga: Demi Mobil Listrik, Tesla Siap PHK 7 Persen Karyawan}

Dengan demikian, sedan Tesla Model 3 yang dipatok dengan harga jual USD 44.000 atau Rp 623 jutaan bisa dijual dengan harga lebih terjangkau agar bisa menarik minat masyarakat kelas menengah.

“Kebutuhan untuk varian dengan harga lebih murah bagi Model 3 menjadi sangat besar pada 1 Juli 2019,” ucap Musk.

Namun, Musk tidak mengungkap perkiraan jumlah pegawai yang akan di-PHK. Walau begitu, sampai Oktober tahun lalu, Tesla memiliki sekitar 45.000 karyawan dan diperkirakan sebanyak 3.150 orang di antaranya akan diputus kontrak pada tahun ini. (BA/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI