Telset
  • NEWS
    • TELKO
    • IN-DEPTH
    • iTECH
  • NGEHITS
  • GIZMO
  • REVIEW
  • APPS
  • GAMES
  • HOW TO
  • BUYING GUIDE
  • TELSET TV
No Result
View All Result
  • NEWS
    • TELKO
    • IN-DEPTH
    • iTECH
  • NGEHITS
  • GIZMO
  • REVIEW
  • APPS
  • GAMES
  • HOW TO
  • BUYING GUIDE
  • TELSET TV
No Result
View All Result
Telset
No Result
View All Result

Home » NEWS » Industri Lesu, Mastel Minta Pemerintah Turun Tangan

Industri Lesu, Mastel Minta Pemerintah Turun Tangan

by Naufal Mamduh
18 January 2019
in NEWS, TELKO
Industri Lesu, Mastel Minta Pemerintah Turun Tangan

smart

Share on FacebookShare on Twitter

Telset.id, Jakarta – Ketua Umum Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel) Kristiono meminta pemerintah untuk turun tangan dalam menghadapi situasi industri Telekomunikasi yang sedang lesu, sepanjang tahun 2018 lalu.

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus mengadakan pertemuan dengan pihak operator telekomunikasi agar penurunan pendapatan tidak terjadi di tahun 2019.

“Kominfo sebagai regulator atau fasilitator harus duduk dengan operator untuk membicarakan ini apa yang bisa dilakukan agar berubah di tahun 2019,” ucap Kristiono di Balai Kartini, Jakarta Kamis (17/01/2019)

Pada tahun 2018 merupakan tahun yang buruk di industri telekomunikasi. Kristiono menilai baru pertama kali industri mengalami penurunan.

{Baca juga: Pendapatan Industri Telekomunikasi Turun 6.4% di 2018}

“Kalau kita lihat sampai 2018, ini pertama kali dalam sejarah industri seluler kita tumbuh negatif. Ini kan artinya gak sehat. Kalau tidak sehat, pastinya akan memengaruhi banyak hal. Apalagi industri ini menjadi infrastruktur ekonomi digital,” jelas Kristiono.

Masalah yang dihadapi oleh industri telekomunikasi saat ini adalah tidak adanya keseimbangaan antara penerimaan dan penawaran. Hal ini karena operator tidak mampu mengubah penerimaan dari traffic data menjadi pendapatan untuk meningkatkan layanan.

“Ini berdampak terhadap bagaimana operator seluler ini bisa melakukan investasi dan melayani pelanggan dengan baik,” tutur Kristiono.

Pada kesempatan tersebut Kristiono menyebut ada 2 hal yang bisa dilakukan pemerintah agar industri telekomunikasi kembali sehat.

Yang pertama, menurut Kristiono, pemerintah sebaiknya memberikan harga yang rasional ketika melakukan lelang frekuensi dengan merujuk paramater terbaru industri saat ini.

“Pada saat lelang frekuensi atau apapun itu, sebaiknya lebih rasional. Jadi tidak lagi menggunakan parameter yang lama,” ucapnya.

Kemudian yang kedua adalah terkait dengan pemain Over The Top (OTT). Kominfo diharapkan segera menetapkan aturan mengenai OTT. Aturan mengenai OTT agar bisa membantu dalam mengembangkan industri telekomunikasi.

OTT sendiri merupakan layanan dengan konten berupa data, informasi atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet. Contohnya Google, Facebook, dan lain sebagainya. Maka itu, pemain OTT sudah saatnya diatur agar sama dengan industri seluler.

{Baca juga: Mastel: Perlu Ada Penyehatan Industri Telekomunikasi}

“Sekarang orang telepon lewat WA call. Ini harus diatur agar level playing field sama. Pemerintah harusnya cepat buat aturan mengenai ini. Jangan biarkan mereka masuk dan menggerogoti industri nasional,” ujar Kristiono.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), Ririek Adriansyah mengatakan bahwa terjadi penurunan pendapatan dari industri telekomunikasidi tahun 2018 sekitar 6,4 %.

Menurut Ririek, hal ini tak lepas dari turunnya layanan voice/SMS, perang tarif di layanan data dan dampak jangka pendek dari regulasi SIM Card.

“Tahun 2018 merupakan tahun yang cukup buruk untuk industri telko (telekomunikasi),” ucap Ririek di Balai Kartini, Jakarta Kamis (17/01/2019).

{Baca juga: Agar Bersaing, Pelaku Industri Telekomunikasi Harus Lebih Kreatif}

Pada pemaparannya, Riririek juga mengatakan bahwa layanan voice dan Short Message Service (SMS) mengalami penurunan hingga 30% lantaran orang-orang mulai beralih mengirim pesan melalui media sosial seperti WhatsApp dan sebagainya.

“Tahun lalu juga terjadi penurunan dalam hal pertumbuhan layanan voice dan SMS. Tahun ini pun masih menurun tajam,” imbuh Ririek.

Penyebab lainnya adalah kompetisi di layanan data. Dimana dampak dari kompetisi harga diakuinya adalah terjadinya penurunan pendapatan per-megabyte (MB) hingga 17%. [NM/HBS]

 

[NM/HBS]

 

 

Tags: headlineIndustri telekomunikasiKominfoMASTELOperator SelulerOTT

Related Posts

Mutan Hibrida Babi-Monyet

Ilmuwan Berhasil Ciptakan “Mutan” dari Hibrida Babi-Monyet

10 December 2019
Jokowi kalahkan Prabowo di Twitter

Jokowi Kalahkan Prabowo di Twitter

10 December 2019

Ini Dia 10 Tagar Paling Populer di Twitter 2019

10 December 2019

Samsung & NASA Gelar “Samsung Galaxy Land” Jilid Dua

10 December 2019

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Harga & Spesifikasi

KOMPARASI iPhone 11 vs iPhone 11 Pro iPhone 11 vs iPhone 11 pro
Bootstrap Example
Apple Samsung
Xiaomi Oppo
Vivo Asus
Huawei Nokia
Realme Infinix
LG Mobile WIKO
Motorola Acer
Google HTC
LeEco Lenovo
Meizu OnePlus
Sony ZTE

TRENDING

  • Situs Nonton Film Online

    10 Situs Nonton Film Online Gratis Terbaru 2019

    3399 shares
    Share 1359 Tweet 850
  • Indoxxi XX1 Lite, Aplikasi Nonton Film Streaming Anti Repot

    35556 shares
    Share 14222 Tweet 8889
  • Mengintip 6 Fitur Unggulan di ColorOS Terbaru Oppo

    490 shares
    Share 196 Tweet 122
  • Nonton Film Gratis dengan 4 Aplikasi ini, Dosa Tanggung Sendiri!

    11933 shares
    Share 4773 Tweet 2983
  • LayarKaca21 (LK21), Aplikasi Nonton Film Gratis Paling Ngehits

    28380 shares
    Share 11352 Tweet 7095

TERBARU

Amazon Salahkan Donald Trump

Amazon Salahkan Donald Trump soal Kontrak Pentagon

10 December 2019
Promo bundle PlayStation

Ssst! Beli PS4 Banyak Bonus di Promo Bundle PlayStation

10 December 2019
Mutan Hibrida Babi-Monyet

Ilmuwan Berhasil Ciptakan “Mutan” dari Hibrida Babi-Monyet

10 December 2019
Jokowi kalahkan Prabowo di Twitter

Jokowi Kalahkan Prabowo di Twitter

10 December 2019
Huawei P40 Pro

Penampakan Huawei P40 Pro, Meluncur Tanpa Google Lagi?

10 December 2019
  • About Us
  • Disclaimer

Copyright © 2015 PT Numedia Artha Komunika

Temukan di Google Play
No Result
View All Result
  • NEWS
    • TELKO
    • IN-DEPTH
    • iTECH
  • NGEHITS
  • GIZMO
  • REVIEW
  • APPS
  • GAMES
  • HOW TO
  • BUYING GUIDE
  • TELSET TV

Copyright © 2015 PT Numedia Artha Komunika

Close Ads X