Telset.id, Jakarta – Amerika Serikat dan China sedang terlibat perang dagang yang menyeret-nyeret bisnis perusahaan raksasa teknologi China, Huawei. Meski begitu, pendiri Huawei, Ren Zhengfei membuat pernyataan publik kepada media asing dengan memuji Donald Trump sebagai presiden yang hebat.
Dilansir Telset.id dari The Verge pada Selasa (15/01/2019) Ren memuji Trump yang telah menjadikan masalah perdagangan antara Amerika dan China menjadi fokus utama.
“Trump adalah presiden yang hebat. Dia berani memotong pajak secara besar-besaran yang akan menguntungkan bisnis,” ucap Ren.
Tetapi Ren juga memberi saran kepada Trump agar presiden AS ke-45 tersebut bisa memperlakukan perusahaan dan negara lain dengan baik, supaya mereka mau mengembangkan investasi di Negeri Paman Sam.
{Baca juga : iPhone-nya Disadap, China: Pakai Huawei Aja, Trump!}
“Tetapi Anda harus memperlakukan perusahaan dan negara dengan baik sehingga mereka mau berinvestasi di AS dan pemerintah akan dapat mengumpulkan cukup banyak uang,” ujar Ren.
Berbicara pada pertemuan singkat di Shenzhen, Ren membantah tuduhan lama bahwa perusahaan yang dipimpinnya digunakan untuk aksi spionase oleh pemerintah China.
“Saya mencintai negara saya, saya mendukung Partai Komunis. Tetapi saya tidak akan melakukan apa pun untuk membahayakan dunia, ” tegas Ren dalam pernyataannya.
“Saya tidak melihat hubungan yang erat antara keyakinan politik pribadi saya dan bisnis Huawei,” tambahnya.
Ren sendiri adalah sosok yang jarang berbicara kepada wartawan asing. Orang nomor satu di Huawei ini diketahui terakhir berbicara di hadapan media pada tahun 2015 silam.
Ren juga menanggapi terkait kasus hukum yang menimpa puterinya Meng Wanzhou yang juga merupakan CFO Huawei. Sang putri ditahan oleh pihak keamanan Kanada beberapa waktu lalu.
{Baca juga: Putri Pendiri Huawei Ditahan di Kanada, Ada Apa?}
Menurut Bloomberg News, Ren mengatakan dia akan menunggu untuk melihat apakah Trump mungkin melakukan intervensi dalam kasus Meng, dan meremehkan pentingnya Huawei dalam sengketa perdagangan AS-China yang sedang berlangsung.
Ren mengatakan bahwa perusahaannya merupakan produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, dan produsen smartphone global terbesar kedua, hanyalah pihak yang terhimpit diantara perang dagang Amerika Serikat dan China.
Sebelumnya Huawei telah memecat karyawan yang ditangkap di Polandia setelah dituduh sebagai mata-mata. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk usaha perusahaan asal Tiongkok itu untuk tidak mengambil resiko atas tuduhan kepada karyawannya tersebut.
{Baca juga: Huawei Pecat Karyawan yang Ditangkap di Polandia}
Dilansir Telset.id dari Engadget pada Senin (14/01/2019), raksasa teknologi China itu telah memecat Weijing Wang, seorang karyawan yang ditangkap di Polandia karena tuduhan mata-mata meskipun para pejabat keamanan mengatakan spionase tidak secara langsung terkait dengan Huawei. [NM/HBS]
Yes no yes goog job