Telset.id, Jakarta – Pemerintah Jerman dilaporkan segera meningkatkan pengaturan praktik Facebook. Sumber Bild am Sonntag mengklaim, Kantor Kartel Federal Jerman akan memerintahkan Facebook untuk berhenti mengumpulkan data pengguna.
Hal itu kabarnya berkaitan dengan bagaimana Facebook berbagi data pengguna dengan aplikasi dan situs di luar jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu, termasuk Instagram dan WhatsApp. Pengawas anti-monopoli akan menyampaikan keputusan ke Facebook dalam beberapa minggu ke depan.
“Tidak pasti, seberapa cepat Facebook harus mengubah praktik. Jerman kemungkinan besar akan menetapkan tenggat waktu,” kata Bild, seperti dikutip Telset.id dari Engadget, Selasa (15/1/2019).
“Pihak Facebook masih punya waktu untuk menyelesaikan segala urusan. Facebook bisa menghadapi denda hingga 10 juta poundsterling atau setara USD 11,5 juta jika menolak,” tambahnya.
{Baca juga: Facebook dan Google Dituntut Rp 124,2 Triliun, Kenapa?}
Pemerintah Jerman telah menentukan aturan bahwa Facebook menyalahgunakan keunggulan untuk mengumpulkan informasi dan data-data para pengguna tanpa persetujuan. Lantas, bagaimana tanggapan Facebook terkait pernyataan tersebut?
Facebook membantah menyalahgunakan kekuasaan dalam sebuah pernyataan kepada Bild. Perusahaan itu tidak setuju dengan Kantor Kartel Federal Jerman. Mark Zuckerberg dkk dikabarkan akan terus mempertahankan posisi dan keunggulan yang dimiliki.
Permintaan tersebut dinilai tidak akan menghalangi Facebook untuk mengumpulkan data. Kendati begitu, Facebook mungkin harus mengubah cara dalam mengambil konten dan bagaimana keterkaitannya dengan akun. Facebook tampaknya bergeming.
Sebelumnya dikabarkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, Facebook ternyata telah membocorkan data pengguna ke perusahaan-perusahaan smartphone dan komputer tablet di dunia, antara lain Apple dan Samsung.
Raksasa media sosial itu memiliki sekitar 60 mitra yang secara teratur menerima data-data pribadi pengguna selama kurun waktu tersebut. Selain Apple dan Samsung, dilaporkan ada pula Amazon dan Microsoft yang turut “menikmati” data pengguna Facebook.
{Baca juga: Facebook Jual Data Pengguna ke Apple, Samsung, dkk}
Dikabarkan, empat perusahaan teknologi besar itu telah menerima dan dapat mengakses data-data yang bersifat pribadi seperti status hubungan, afiliasi politik, riwayat pendidikan, dan agama sampai bulan April 2018 lalu. Temuan ini jelas menambah panjang kasus pelanggaran privasi pengguna oleh Facebook. [SN/HBS]
https://www.engadget.com/2019/01/13/germany-may-order-facebook-to-stop-collecting-some-user-data/