Telset.id, Jakarta – Peluncuran 80 game baru di China akhirnya disetujui, setelah pemerintah resmi mencabut pemblokiran game baru. Seluruh game tersebut tidak ada yang berasal dari Tencent, perusahaan game terbesar di China.
Perlu diketahui, Tencent sebenarnya dikenal sebagai perusahaan yang membuat WeChat, aplikasi perpesanan yang memungkinkan pengguna untuk melakukan banyak hal, mulai dari komunikasi, pembayaran, dan berbagai hal lainnya.
Dilansir Telset.id dari The Verge, Rabu (02/01/2018), namun selama ini sumber penghasilan utama perusahaan tersebut adalah game.
{Baca juga: China Menahan Ilmuwan yang Mampu Edit Gen Bayi Manusia}
Seperti Arena of Valor yang diketahui juga sebagai Honor of Kings, League of Legends, PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), dan Fortnite.
Fortnite misalnya, game tersebut telah menghasilkan keuntungan sebesar USD 3 miliar atai Rp 43,4 triliun pada tahun ini.
Akan tetapi, larangan rilis game baru yang diberlakukan pemerintah China memiliki dampak yang sangat besar, khususnya Tencent. Sebab, keuntungan mereka mau tak mau menurun untuk pertama kalinya dalam kurun 10 tahun.
Larangan peluncuran game baru juga memiliki pengaruh terhadap pasar game di Negeri Tirai bambu yang punya valuasi mencapai USD 30 miliar atau Rp 434,1 triliun di tahun ini.
{Baca juga: Game Ponsel Bikin Siswa di Jepang Alami Gangguan Mata}
Sekadar informasi, pemerintah China meresmikan larangan itu pada Agustus tahun lalu, setelah Presiden Xi Jinping berpidato tentang banyaknya anak dan remaja yang menderita rabun jauh gara-gara keseringan bermain game, terutama lewat smartphone.
Beruntung, mengutip wakil ketua unit propaganda dari Partai Komunisi, China Securities Journal melaporkan bahwa peluncuran sejumlah game telah disetujui.
“Itu adalah kabar baik untuk industri game secara keseluruhan,” kata Tencent dalam pernyataan resmi. (BA/FHP)