Gara-gara Malware, Sejumlah Surat Kabar AS Telat Terbit

Telset.id, Jakarta – Serangan malware diduga menghambat produksi beberapa surat kabar di Amerika Serikat (AS), khususnya untuk edisi sabtu (29/12) seperti media Wall Street Journal dan Los Angeles Times.

Dilansir Telset.id dari CNET pada Minggu (30/12), Jeff Light, selaku editor dari penerbit Diego Union-Tribune menyebut bahwa serangan malware diduga telah mempengaruhi sistem komputer di percetakan Southern California Tribune Publishing mulai kamis malam (27/12).

Pada hari Jumat, virus telah menyebar ke sistem kritis yang diperlukan untuk menerbitkan surat kabar, serta versi Wall Street Journal dan New York Times dan South California.

“Tim teknologi dari kedua perusahaan telah membuat kemajuan signifikan terhadap ancaman itu, tetapi tidak dapat menghapus semua sistem sebelum waktu pers,” tulis Light.

{Baca juga: Awas! Serangan Malware dari Meme di Twitter}

“Kami sedang berupaya memulihkan layanan secara penuh dan terus membuat karya jurnalisme kami tersedia bagi Anda baik cetak maupun digital,” tambahnya.

Malware dalam beberapa tahun terakhir menjadi senjata yang sering digunakan untuk menarget berbagai organisasi, termasuk rumah sakit, bank, dan lembaga pemerintah.

Terkait serangan ini, belum diketahui secara pasti apakah petugas penegak hukum telah dihubungi atau tidak.

Perwakilan untuk Los Angeles Times mengatakan mereka tidak memiliki informasi atau komentar tambahan, sementara perwakilan Tribune Publishing tidak segera menanggapi permintaan komentar kepada awak media terkait serangan malware tersebut.

{Baca juga: Google Hapus 22 Aplikasi Malware dari Play Store, Ini Daftarnya}

Mengutip informasi dari Joe Robidoux selaku direktur distribusi Tribune Publishing, pelanggan surat kabar cetak harus mendapatkan koran sabtu, dikirim bersamaan dengan edisi minggu.

Sebelumnya, malware juga sempat menyerang media sosial Twitter. Peneliti keamanan menemukan serangan malware baru mendapatkan perintah dari kode yang tersembunyi di meme yang diunggah di Twitter. Malware tersebut bekerja layaknya kebanyakan Remote Access Trojan (RAT).

Malware menginfeksi secara diam-diam komputer yang memiliki celah keamanan, lalu mengambil screenshot dan mencuri data. Semuanya lantas dikirimkan kembali ke server Command and Control. Malware menggunakan Twitter sebagai jembatan. [NM/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI