Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut jika peristiwa tsunami Anyer atau Pantai Barat Provinsi Banten dan Lampung pada Sabtu kemarin (22/12) tidak mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur telekomunikasi seluler sehingga sebagian besar layanan tetap berfungsi normal.
Dilansir Telset.id dari laman resmi Kominfo pada Senin(24/12) jaringan telekomunikasi tetap juga tidak mengalami kerusakan. Menurut Ferdinandus Setu selaku Plt. Kepala Biro Humas Kominfo secara umum layanan telekomunikasi seluler telah berjalan normal sampai dengan Minggu pagi (23/12) pukul 07.00 WIB.
“Berdasarkan pantauan Kementerian Komunikasi dan Informatika, ada beberapa BTS yang tidak bisa berfungsi normal karena listrik padam di sejumlah kawasan Banten dan Lampung Selatan,” tulis Ferdinadus.
Menurut Ferdinandus, operator telekomunikasi tengah melakukan pemulihan pasokan catu daya listrik dengan mobile backup power.
{Baca juga: Tsunami Anyer, Telkomsel Pastikan Jaringan Masih Normal}
Tim lapangan kabarnya tengah standby dan menuju lokasi Base Transceiver Station (BTS) untuk menyiapkan genset atau melakukan penggantian baterei sebagai catu daya BTS di kawasan yang mengalami pemadaman listrik.
“Adapun kondisi jaringan Telkom di STO Kalianda, STO Ciwandan, STO Pasauran dan STO Labuhan semua dalam kondisi aman dan bisa beroperasi,” tambahnya.
Pada siaran pers-nya, Kominfo juga menyampaikan duka cita mendalam bagi para korban bencana tsunami yang terjadi di Selat Sunda.
{Baca juga: Kominfo: 88% Jaringan Telekomunikasi di Sulteng Sudah Pulih}
Kominfo juga mengimbau agar pengguna internet dan media sosial tidak menyebarkan hoaks atau informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya berkaitan dengan bencana ini.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) malam. Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo melalui akun twitter resminya, data sementara dampak tsunami di Selat Sunda hingga Senin (24/12) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang tewas, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
Sedangkan terkait kerusakan Kerusakan fisik yakni 611 rumah rusak, 69 hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak dan 420 perahu rusak. [NM/IF]
Your Content Goes Here