CFO Ditangkap, Huawei Tunjuk Pejabat Baru?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Pasca penangkapan CFO sekaligus puteri pendiri Huawei yang bernama Meng Wanzhou di  Kanada pada 1 Desember 2018, perusahaan telah menunjuk Chief Financial Officer (CFO) baru demi mengisi kekosongan jabatan.

Dilansir Telset.id dari CNBC, pada Jumat (07/12), Huawei menunjuk Liang Hua sebagai CFO yang baru. Sosok Liang Hua sendiri adalah ketua dewan direksi dari Huawei.

Berdasarkan situs resmi Perusahaan Huawei, Liang telah bergabung dengan Huawei sejak tahun 1995. Selama bergabung dirinya pernah menjabat sebagai CFO Huawei sehingga hal itu yang menjadi pertimbangan untuk menunjuk Liang sebagai pengganti Wanzhou.

Hingga saat ini, informasi soal penunjukan Liang diketahui berdasarkan sumber internal Huawei yang tak mau menyebutkan namanya. Perusahaan sendiri belum mau berkomentar terkait hal ini.

Penangkapan puteri dari Ren Zhengfei ini dilakukan berdasarkan dari permintaan penegak hukum Amerika Serikat (AS) di Vancouver, Kanada. Seperti dikutip Telset.id dari BBC, pihak Kanada mengatakan bahwa saat ini Meng sedang dalam proses ekstradisi oleh pemerintah AS.

Juru bicara Departemen Kehakiman Kanada menolak untuk menjelaskan lebih banyak tentang kasus ini, mengutip larangan publikasi yang diminta oleh Meng dan diperintahkan oleh pengadilan.

Huawei mengatakan pihaknya hanya memiliki sedikit informasi tentang tuduhan itu, dan tidak mengetahui kesalahan apa yang diperbuat oleh Meng.

Sedangkan kedutaan China di Kanada mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa atas permintaan AS, Kanada telah menangkap seorang warga negara China yang “tidak melanggar hukum Amerika atau Kanada”.

Pihak China telah menyampaikan protes keras terhadap pihak AS dan Kanada, dan mendesak mereka untuk segera memperbaiki kesalahan dan membebaskan Meng Wanzhou.

Walaupun belum ada pernyataan resmi soal kasus Meng Wanzhou, tetapi sejumlah media di Amerika Serikat telah melaporkan bahwa Huawei sedang diselidiki untuk potensi pelanggaran sanksi AS terhadap Iran.

Anggota parlemen AS juga berulang kali menuduh perusahaan tersebut sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS, dengan alasan bahwa teknologinya dapat digunakan untuk memata-matai oleh pemerintah China. [NM/IF]

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI