Telset.id, Jakarta – Firma riset IDC baru saja merilis laporan Q3 2018 pada 3 Desember lalu. Dalam laporannya, Xiaomi kuasai pasar wearable device, dengan menyalip sejumlah merk besar lainnya, seperti Apple Fitbit, Huawei, dan Samsung secara berurutan dari tertinggi ke rendah.
Dilansir Telset.id dari Digital Trends, Kamis (06/12/2018), Xiaomi berada di peringkat pertama dengan berhasil mengirimkan 6,9 juta unit perangkat wearable.
Brand asal China ini, sukses menguasai pangsa pasar sebesar 21,5 persen di Q3 2018. Harga yang terjangkau dengan fitur dasar yang lebih esensial disebut membuatnya mampu menyalip Apple.
IDC juga menyatakan, pertumbuhan Xiaomi meningkat cukup signifikan dibandingkan setahun lalu di Q3 2017. Pertumbuhan dari tahun ke tahun (YoY) mereka naik sebesar 90,9 persen, karena terbantu dengan adanya Mi Band 3.
Di dalam laporannya, IDC pun menyebutkan jumlah total pengiriman wearable device di seluruh dunia sudah mencapai 32 juta unit, dengan peningkatan sebesar 21,7 persen dari tahun sebelumnya. Pasar Asia-Pasifik, tidak termasuk Jepang, menjadi pasar terbesar untuk wearable device.
{Baca juga: Depak Apple, Xiaomi Kuasai Pasar Wearable Device}
Disebutkan, region itu berkontribusi terhadap lebih dari separuh jumlah pengiriman tersebut dan dinilai pasarnya bertumbuh 21,4 persen dari tahun lalu.
Yang cukup mengherankan, pasar wearable device di Amerika Serikat malah dilaporkan menurun dibandingkan tahun lalu. IDC menyebut, pasar Amerika Serikat justru mengalami penurunan sebesar 0,4 persen dari tahun ke tahun.
Dari segi geografis, China disebut sebagai pasar wearable device jam terbesar. Bahkan menurut Research Director IDC, Ramon T., ukurannya dua kali lipat dibandingkan Amerika Serikat.
{Baca juga: Paling Laris di Q2, Apple Kirim 3,5 Juta Apple Watch}
Hal ini didorong oleh perkembangan smartwatch yang terus meningkat, dengan sisi harga yang terus ditekan serendah mungkin. Berbeda dengan Amerika Serikat yang diisi oleh persaingan antar merk smartwatch canggih nan mewah, dengan banyak fitur baru yang dinikmati oleh pengguna lama, yang artinya dorongan pertumbuhan dari kalangan pengguna baru sangat minim. (BA/FHP)