Peneliti Kembangkan Teknologi AR untuk Penyandang Tuna Netra

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Teknologi Augmented Reality (AR) atau Virtual Reality (VR) seperti telah menjadi hal yang lumrah belakangan ini. Saat bermain game atau menonton film, teknologi ini biasanya digunakan untuk memberikan sensasi yang menyenangkan bagi penikmat visual.

Namun demikian, peneliti dari Caltech (Institut Teknologi California) sedang mengembangkan teknologi AR/VR untuk membantu para penyandang disabilitas. Dalam hal ini tuna netra.

Dilansir Telset.id dari Ubergizmo, Jumat (30/11), perangkat ini mirip dengan Microsoft HoloLens dengan kelebihan dapat membantu kaum tuna netra untuk “melihat”.

Cara kerjanya mirip dengan aplikasi kamera di ponsel cerdas dalam hal mengidentifikasi objek yang terekam pada lensa mereka. Perangkat AR/VR akan memetakan kondisi yang ada di depan pengguna dan mengirim balik informasi tersebut agar tidak tertabrak atau mengalami kecelakaan ketika berjalan.

Menurut salah satu peneliti, yakni Profesor Markus Meister, perangkat AR/VR akan memberi pesan suara sehingga pengguna seakan-akan bisa merasakan jika objek yang ada di sekitar berbicara kepadanya layaknya benda hidup.

“Bayangkan Anda berada di dunia di mana semua objek di sekitar Anda memiliki suara dan dapat berbicara dengan Anda. Di mana pun Anda mengarahkan pandangan Anda, objek berbeda yang Anda fokuskan diaktifkan dan mengucapkan nama mereka kepada Anda,” ucap Markus Meister.

“Bisakah Anda membayangkan berkeliling di dunia seperti itu, melakukan beberapa dari banyak tugas yang biasanya kita gunakan untuk sistem visual kita? Itulah yang kami lakukan di sini, memberikan suara pada objek,” tambahnya.

Namun, perlu diketahui bahwa penelitian Caltech bukanlah yang pertama dari jenisnya. Awal tahun ini, tepatnya di acara Costumer Electronic Show (CES) 2018 perusahaan OrCam turut mengembangkan produk serupa yang bernama MyEye 2.0.

Sebelumnya, Google juga telah menghadirkan aplikasi pemandu jalan tuna netra yang bernama Lookout.  Dilansir Ubergizmo, Lookout mampu mengenali objek atau medan di sekitar pengguna. Aplikasi ini akan memberi tahu ketika ada rintangan sehingga menghindarkan pengguna dari potensi terjatuh atau menabrak.

Lookout memanfaatkan kamera perangkat Android untuk mendeteksi medan jalan. Untuk menggunakannya, Google menyarankan pengguna memakai ponsel Pixel yang dikalungkan di leher dengan kamera menghadap ke depan. [NM/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI