CEO Apple: Perlu Ada Regulasi Bisnis di Silicon Valley

Telset.id, Jakarta – CEO Apple Tim Cook menilai perlu ada regulasi bisnis untuk perusahaan yang berada di Silicon Valley, Amerika Serikat. Regulasi bisnis nantinya untuk mengatur dinamika antar perusahaan di ‘lembah teknologi’ tersebut.

Dilansir Telset.id dari CNET, Senin (19/11/2018), Tim Cook mengaku jika dirinya tidak menyukai peraturan, tetapi mau tidak mau perlu adanya regulasi di tempat perusahaan mereka bekerja.

“Secara umum saya bukan penggemar regulasi. Saya sangat percaya di pasar bebas, tetapi kita harus mengakui ketika pasar bebas tidak berfungsi dan tidak berhasil maka pembuatan regulasi tak dapat dihindari,” ujar Cook.

Beberapa perusahaan teknologi yang bermarkas di Silicon Valley, seperti Facebook, Apple dan Google terus bersaing untuk memperluas pasar mereka. Bahkan tindakan mereka sering membuat pemerintah Amerika Serikat turun tangan karena dianggap membahayakan negara.

Misalnya Apple sempat berurusan dengan FBI soal kasus data pengguna, Google dengan proyek DragonFly untuk China, dan Facebook tersandung masalah pemilu Amerika Serikat di tahun 2016 lalu.

CEO Apple ini menyadari hal tersebut, tetapi dengan jawaban yang normatif. Hal yang disinggung lainnya juga terkait dampak teknologi bagi kehidupan manusia. Menurutnya teknologi seperti pedang bermata dua bagi manusia.

“Teknologi itu baik atau jahat seperti yang Anda katakan tergantung pada penciptanya. Seringkali kejahatan terjadi karena tidak ada antisipasi terhadap hal-hal negatif yang bisa digunakan untuk itu,” ucap Cook.

Terakhir bos Apple ini menyinggung terkait privasi pegawai di Silicon Valley. Dirinya melihat bahwa jangan ada pembatasan terkait keragaman gender, karena itu merupakan privasi pengguna.

“Privasi versus keuntungan atau privasi versus inovasi teknis. Itu adalah pilihan yang salah. Apa yang kami lakukan adalah perangkat Anda memiliki kecerdasan luar biasa, tetapi saya tidak memiliki semua itu sebagai perusahaan,” tutup Cook.

Ucapan Tim Cook serupa dengan Pangeran William beberapa hari yang lalu. Putra Mahkota Kerajaan Inggris ini merasa kesal dengan banyaknya konten negatif di media sosial, seperti cyberbullying dan kampanye misinformasi alias hoaks.

Dilansir Telset.id dari CNBC, sang pangeran mengatakan konten negatif telah mengotori media sosial, dan semua perusahaan media sosial tampak tidak banyak bertindak untuk itu.

Pangeran William pun mendesak supaya perusahaan media sosial seperti YouTube, Facebook dan kawan-kawannya dapat segera menyelesaikan masalah tersebut. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI