Telset.id, Jakarta – Facebook dituding telah gagal mengatasi penyebaran hoaks atau berita palsu. Facebook juga dianggap gagal mencegah interefensi Rusia dalam pemilu presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu. Sebagai jawaban atas tuduhan itu, Facebook membentuk badan independen.
Facebook mengumumkan kebijakan baru yang akan diambil perusahaan guna mengatasi persoalan penyebaran hoaks atau informasi palsu.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan bahwa perusahaan akan membuat badan independen yang akan menerima laporan dari para pengguna jika menemukan konten yang seharusnya dihapus dari platform.
Menurut Zuckerberg, seperti dilaporkan Engadget, para pengguna juga bisa mengajukan banding atas keputusan dari badan tersebut ketika konten mereka dilaporkan. Badan independen Facebook akan mulai aktif pada 2019 mendatang.
Sebelumnya, Facebook berusaha untuk tidak meregulasi konten yang ada di platformnya. Mereka lebih memilih untuk bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan verifikasi fakta dan menyaring berita hoaks.
Dengan adanya komite independen, Facebook tampaknya akan terus berusaha untuk melawan konten bermasalah. Tidak hanya hoaks, Facebook juga menyasar ujaran kebencian, pelecehan, dan masalah lain.
Dalam satu tahun belakangan, Facebook memang menghadapi berbagai skandal, mulai penyebaran propaganda di Facebook yang berujung pembunuhan massal di Myanmar, hingga campur tangan Rusia pada pemilu Amerika Serikat. [BA/HBS]
Sumber: Engadget