Telset.id, Jakarta – Studi terbaru dalam Journal of Social and Clinical Psychology menunjukkan bahwa orang yang mengakses Facebook dalam durasi lama, cenderung merasa lebih kesepian ketimbang yang memakainya dalam waktu terbatas. Buntutnya bisa depresi
Penelitian berjudul “No more FOMO: Limiting social media decreases loneliness and depression” membuktikan bahwa durasi penggunaan media sosial berdampak langsung terhadap kondisi sang pengguna dari waktu ke waktu.
“Efek yang dimaksud terutama berkaitan dengan peningkatan rasa kesepian dan depresi. Bahkan, pengguna bisa stres. Sungguh ironis, tetapi mungkin tidak mengejutkan,” papar penulis utama dalam studi, psikolog Melissa G. Hunt.
Para psikolog meminta 143 peserta menyelesaikan survei untuk menentukan suasana hati dan keadaan pada awal penelitian. Mereka juga diminta menyerahkan hasil tangkapan layar ponsel untuk memberikan data dasar penggunaan media sosial selama sepekan.
Peserta kemudian secara acak diminta berada dalam beberapa kelompok. Sejumlah pengguna diminta mempertahankan perilaku media sosial, sedangkan beberapa bereksperimen mengakses Facebook, Snapchat, dan Instagram dengan durasi maksimal 10 menit per platform per hari.
Tiga pekan berikutnya, para peserta membagikan kembali tangkapan layar penggunaan baterai ponsel untuk menunjukkan kepada para peneliti terkait penghitungan mingguan pengguna sosial media setiap individu.
Menurut The Verge, seperti dikutip Telset.id pada Kamis (15/11/2018), dengan data-data tersebut, Hunt melihat ada tujuh ukuran hasil, termasuk rasa takut yang ditinggalkan, kecemasan, depresi, dan kesepian dari para pengguna.
Peserta yang mengurangi waktu dalam mengakses media sosial terlihat mengalami penurunan depresi dan kesepian secara signifikan. Berbeda, kelompok lain tak menunjukkan perkembangan. Artinya, mengakses media sosial cenderung membuat pengguna depresi. [SN/HBS]
Sumber: The Verge
