Telset.id, Jakarta – Perancis, dan beberapa perusahaan teknologi mendesak pemerintah dan perusahaan dunia untuk terlibat dalam suatu gagasan untuk membuat regulasi dunia internet. Upaya itu sebagai cara melawan ancaman, seperti serangan siber, sensor internet, dan ujaran kebencian.
Upaya tersebut dideklarasikan oleh presiden Perancis, Emmanuel Macron dengan nama “Paris call for trust and security in cyberspace”.
Dilansir Telset.id dari Reuters, Selasa (13/11/2018), Macron berharap, deklarasi tersebut bisa menjadi upaya untuk mengatur dunia internet pasca kegagalan perundingan di PBB pada tahun 2017 silam.
Deklarasi tersebut pada awalnya didorong oleh perusahaan teknologi, tetapi ditetapkan kembali oleh pejabat di kursi pemerintah Perancis. Hal itu untuk meneruskan pekerjaan yang sempat dilakukan oleh ahli PBB, beberapa tahun terakhir.
“Internet adalah ruang yang dikelola oleh sebuah komunitas yang mengetahui bidang teknologi. Hal tersebut belum diatur. Sekarang, setengah umat manusia mengakses internet sehingga perlu cara untuk mengatur dunia maya,” kata pejabat dari kantor Macron.
Dalam perundingan soal regulasi dunia internet, banyak negara Eropa yang mendukung dan menandatangani kesepakatan. Mereka mendesak pemerintah meningkatkan perlindungan atas kejahatan siber, mencegah pencurian data rahasia terkait perdagangan dan pemilu.
Macron menilai, dunia internet masih bebas dan terbuka, serta membuka peluang adanya ancaman baru bagi masyarakat. Maka dari itu, dengan deklarasi ini, ia ingin mendorong kerja sama global yang lebih kuat dalam meningkatkan jiwa nasionalisme.
Sayang, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, enggan bergabung menyetui prakarsa tersebut karena dianggap sebagai upaya mengganggu kedaulatan negaranya. Namun, Prancis menyebut bahwa Facebook dan Google akan terlibat. (BA/FHP)