Telset.id, Jakarta – Para ilmuwan kini mulai mengembangkan metode yang memungkinkan kain atau baju dapat menyimpan muatan listrik. Ini adalah kabar baik karena artinya semakin membuaka jalan bagi industri garmen yang lebih cerdas ke depannya. Baju atau pakaian pintar yang dapat memantau kesehatan pengguna secara real time, misalnya.
Namun demikian, faktor utama yang menghambat pengembangan biosensor yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan adalah kurangnya pasokan listrik yang ringan dan tahan lama. Oleh sebab itu,
para ilmuwan di University of Massachusetts Amherst di AS mengembangkan metode untuk membuat sistem penyimpanan muatan yang mudah diintegrasikan ke dalam pakaian dalam bentuk atau pola apa pun.
“Baterai atau jenis penyimpanan daya lainnya masih menjadi komponen pembatas untuk sebagian besar teknologi portabel, wearable, ingestible atau fleksibel. Perangkat ini cenderung menjadi kombinasi yang terlalu besar, terlalu berat dan tidak fleksibel,” kata Trisha L Andrew, yang memimpin studi yang diterbitkan dalam jurnal ACS Applied Materials & Interfaces ini.
Metode ini menggunakan mikro-superkapasitor yang digabungkan dengan konduktif berlapis uap, dilapisi dengan film polimer, dan ditambah teknik jahit khusus untuk menciptakan jala yang fleksibel.
Perangkat dengan semikonduktor yang dihasilkan ini memiliki kemampuan tinggi untuk menyimpan muatan yang memungkinkannya digunakan sebagai daya pendukung biosensor.
“Kami menunjukkan bahwa kami benar-benar dapat menyulam pola penyimpanan muatan ke garmen apa pun menggunakan benang khusus yang dibuat di laboratorium kami. Ini memungkinkan untuk menjahit sirkuit pada pakaian pintar,” kata Andrew.
Para peneliti menunjukkan bahwa superkapasitor adalah kandidat ideal untuk sirkuit penyimpanan muatan yang dapat dikenakan karena mereka memiliki kepadatan daya yang secara inheren lebih tinggi dibandingkan dengan baterai.
“Menggabungkan bahan aktif elektrokimia dengan konduktivitas listrik yang tinggi dan muatan ion ke tekstil sangatlah menantang,” kata mereka.
Para peneliti menciptakan film polimer konduksi berpori pada benang yang dipilin secara padat, yang dapat dengan mudah terbalut dengan ion elektrolit dan mempertahankan kapasitas penyimpanan muatan tinggi. Hal ini berbeda dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya, dengan cara serat yang dicelup atau diekstrusi.
Andrew mencatat bahwa para ilmuwan tekstil cenderung tidak menggunakan deposisi uap karena terkendala teknis dan biaya tinggi. Tetapi, baru-baru ini penelitian telah menunjukkan bahwa teknologi dapat ditingkatkan dan tetap hemat biaya.
Para peneliti sedang menggarap baju pintar yang dapat memantau gerakan gaya dan sendi seseorang sepanjang hari menggunakan sensor e-tekstil dan mikroprosesor daya rendah. [BA/IF]