Telset.id, Jakarta – Akibat gagal mengamankan data penggunanya, Yahoo didenda US$ 50 juta atau mencapai Rp 759 miliar oleh pengadilan Amerika Serikat. Denda ini merupakan bagian dari sanksi yang harus diterima Yahoo, setelah kasus pembobolan data besar-besaran penggunanya pada 2013-2014 lalu.
Selain membayar denda, Yahoo juga diwajibkan memantau informasi pribadi seperti nama, alamat email dan nomor telepon dari sekitar 200 juta pengguna yang menjadi korban serangan hacker tersebut.
Pelanggaran keamanan data Yahoo pada 2013 lalu merupakan kasus terbesar karena korbannya mencapai 3 miliar pengguna.
Sedangkan pelanggaran keamanan data Yahoo pada 2014, mempengaruhi hampir 500 juta penggunanya. Kedua kasus tersebut, baru diungkapkan pada tahun 2016 lalu.
Kala itu, Yahoo menyatakan bahwa serangan hacker di tahun 2013 hanya berpengaruh ke 1 miliar akun saja. Namun, Yahoo kemudian merivisi jumlah akun yang terdampak menjadi 3 miliar pada tahun 2017.
Dilansir Telset.id dari CNET, Rabu (24/10/2018), denda tersebut separuhnya akan dibayar oleh Verizon, yang mengakuisisi Yahoo pada tahun 2017. Sedangkan separuhnya lagi, akan ditanggung oleh Altaba, perusahaan yang dibentuk dari hasil penjualan Yahoo ke Verizon.
April lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menjatuhkan denda kepada Altaba sebesar US$ 35 juta atau Rp 531 miliar, karena Yahoo dianggap gagal mengungkapkan pelanggaran data pada tahun 2014. Rencananya, Altaba akan mendapatkan perintah pembayaran denda dari hamik pada 29 November mendatang.
Hingga berita ini ditulis, tidak ada komentar atau tanggapan dari Yahoo atas denda yang dijatuhkan pengadilan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Yahoo belum menyerah dalam industri pesan instan. Yahoo dikabarkan membuat aplikasi pesan instan baru bernama Yahoo Together.
Yahoo Together punya fitur andalan, seperti Smart Reminders. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuat pengingat pesan apa pun dalam obrolan. Semua partisipan akan diberi tahu pada tanggal dan jam yang telah ditentukan sebelumnya.
Yahoo Together dibantu oleh tim yang sama dengan pengembang Yahoo Messenger. Aplikasi tersebut memiliki versi beta pada awal tahun ini dengan nama Yahoo Squirrel. Yahoo Together telah hadir unguk iOS maupun Android. 9WS/FHP)
