Telset.id, Jakarta – Twitter dilaporkan telah disusupi oleh mata-mata Arab Saudi yang “menyamar” sebagai salah satu karyawannya. Hal ini dilaporkan oleh petugas inleijen barat yang menyatakan bahwa agen tersebut bertugas untuk memantau akun-akun yang kritis terhadap pemerintah Arab Saudi.
Menurut The New York Times, seperti dikutip Telset.id dari CNET, Senin (22/10/2018), intelijen tersebut telah memperingatkan Twitter agar mewaspadai karyawannya yang diduga sebagai agen Arab Saudi di akhir tahun 2015 silam.
Ia meminta agar Twitter segera melakukan investigasi terkait isu tersebut.
Walaupun Twitter tidak menemukan bukti jika salah satu karyawannya mengirimkan data khusus ke Arab Saudi, namun mereka sudah memecat karyawan yang terkait pada Desember 2015 lalu.
Twitter juga memperingatkan kepada pengguna yang memiliki banyak akun, bahwa mereka mungkin dijadikan target “mata-mata” Arab Saudi. Dalam laporannya, intelijen barat ini berusaha menguak usaha pemerintah Arab Saudi yang ingin “membungkam” suara para pembangkangnya di Twitter.
Salah satu cara yang dilakukan adalah, mereka membayar spesialis troll atau penipu di internet untuk mengganggu, hingga mengancam orang-orang yang tidak pro terhadap pemerintah. para troll ini bertugas untuk mengalihkan perhatian pengguna lain agar menghindari diskusi kritis terhadap pemerintah.
Adanya dugaan agen Arab Saudi di Twitter merupakan satu contoh dari sisi gelap platform media sosial yang dapat dimanipulasi untuk menyebarkan propaganda, misinformasi, dan pesan-pesan mengganggu lainnya.
Hingga kini, Twitter menolak berkomentar terkait hal-hal di luar laporan yang diterbitkan The New York Times. Pihak Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika juga tidak merespons laporan ini. (AU/FHP)