Telset.id, Jakarta – Paul Allen dan Bill Gates bertemu ketika masih sekolah dan keduanya menjadi rekan ketika mendirikan Microsoft di tahun 1975. Menanggapi kepergian temannya akibat kanker, Bill Gates menuliskan kesan dan rasa terima kasihnya kepada Allen. “Komputer personal tidak akan ada tanpanya,” tutur Gates.
Baik Allen dan Gates memiliki rasa ketertarikan yang tinggi terhadap komputer. Keduanya bertemu di Sekolah Persiapan Lakeside, setara dengan SMA, di Seattle. Saat itu, Allen berusia 14 tahun dan Gates 12 tahun.
Allen, yang ayahnya bekerja di perpustakaan Universitas Washington (UW), sering menghabiskan waktu bersama Gates dan teman-temannya di Laboratorium Ilmu Komputer Universitas Washington.
Saking seringnya hingga ia mendapat surat di tahun 1971 yang memberitahu ia tidak lagi memiliki akses ke laboratorium komputer tersebut.
Namun, laboratorium tersebut merupakan tempat Allen dan Gates meluncurkan startup pertamanya, yaitu Traf-O-Data, untuk menghitung traffic. Pada peresmian nama Paul G. Allen School of Computer Science & Engineering Universitas Washington tahun lalu, Allen menuturkan bahwa Traf-O-Data merupakan kegagalan yang juga berperan dalam kesuksesan Microsoft.
Baca juga: Pendiri Microsoft, Paul Allen Tutup Usia Karena Kanker
“Walaupun Traf-O-Data secara teknis adalah kegagalan bisnis, pemahaman mikroprosesor yang (kami) pelajari sangat krusial bagi kesuksesan kami di masa mendatang,” ujar Allen.
“Jika bukan karena Traf-O-Data, dan jika bukan karena waktu yang kami habiskan di komputer UW, Anda bisa mengatakan kalau Microsoft mungkin tidak akan berdiri,” sambungnya.
Bersama Gates, Allen mendirikan Microsoft di tahun 1975. Perusahaan yang memiliki nama dari gabungan kata microcomputer dan software itu awalnya bertujuan untuk mengimplementasikan bahasa pemrograman bagi mikrokomputer, atau yang sekarang disebut komputer personal (personal computer).
Pecah Kongsi
Di tahun 1986, Allen terdiagnosis penyakit Hodgkin. Persahabatan Allen dan Gates mulai memasuki masa-masa sulit. Perbedaan pendapat dan hadirnya “orang ketiga”, membuat hubungan kedua sahabat ini memburuk, dan beruujung pecah kongsi.
Dalam memoarnya yang terbit tahun 2011, “Idea Man,”, memuat detail hubungan Allen dan Gates yang tidak banyak diketahui publik, termasuk negosiasi akan kekayaan Microsoft dan pengunduran Allen ketika ia didiagnosis penyakit Hodgkin.
Baca juga: Bill Gates, Anak Mama Jadi Inspirasi Dunia
Dalam buku itu, Allen menuliskan ia mendengar Gates berbincang dengan Steve Ballmer, karyawan Microsoft yang kelak menjadi CEO, mengenai kurangnya kontribusi Allen terhadap perusahaan. Hal inilah diduga yang menciptakan jarak antara kedua pengusaha raksasa tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu dan keduanya sudah semakin menua, hubungan Allen dan Gates kemudian dilaporkan membaik setahun setelah buku tersebut terbit. [AU/HBS]