Jeff Bezos: Seharusnya Trump Senang Dikritik Media

Telset.id, Jakarta – Belakangan ini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kerap menyerang harian Washington Post dan Amazon dengan kritik pedasnya. Trump menyebut surat kabar tersebut sebagai “pelobi” CEO Amazon, Jeff Bezos, dan menuduhnya sebagai kaki tangan kepentingan mereka (Amazon).

Terkait tudingan tersebut, Jeff Bezos mengatakan bahwa tindakan Trump menyerang media merupakan suatu kesalahan.

Pastinya maksud Bezos serangan ke media adalah kepada Harian Washington Post, media yang selalu menjadi target penyerangan Trump.

“(Trump) harus mengatakan (kritik ini) adalah benar, ini bagus. Saya senang saya diamati, dan itu akan sangat aman dan percaya diri,” ujar Bezos ketika mengumumkan rencana pembangunan kantor pusat keduanya.

Menurut Bezos, sangat berbahaya untuk mengutuk media. Sangat berbahaya untuk menyebut media itu miskin (low life), dan akan berbahaya untuk mengatakan bahwa mereka (media) adalah musuh rakyat.

“Media akan baik-baik saja. Kami akan mendorong ini,” imbuh Besoz, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (14/9/2018)

Baca juga: Trump Minta Google dan Twitter Untuk Hati-hati, Kenapa?

Pria terkaya sejagat ini juga menekankan supaya semua presiden atau pejabat yang menang pemilu tidak menyerang media dan jurnalis. Pasalnya para pejabat dinilai terbantu dalam berbagai hal dengan adanya pengawasan melekat oleh media massa.

Sementara itu Pimpinan Editor The Washington Post menyatakan bahwa Bezos sama sekali tidak terlibat dengan berita-berita yang diterbitkan mereka.

Besoz mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan pertemuan tatap muka dengan Trump. Namun dia enggan menceritakan lebih rinci apa yang dibahas mereka dalam diskusi tersebut.

Pihak Gedung Putih juga hingga saat ini tidak segera merespon pertanyaan mengenai pertemua dua tokoh penting Amerika itu.

Baca juga: Setelah Amazon, Giliran Google Search Pancing Amarah Trump

Sebelumnya, Trump berkali-kali menuding bahwa pengiriman paket oleh layanan Pos AS untuk Amazon menghabiskan banyak biaya layanan, tanpa memberikan bukti-buktinya.  Selanjutnya dia memerintahkan satuan tugas untuk mempelajari layanan Pos terkait tudingannya.

Tetapi sumber yang tidak diungkapkan jatidirinya mengatakan bahwa Gedung Putih memutuskan untuk belum merilis laporan. Ini membuat rencana sidang Senat yang terkait reformasi pos ditunda. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI