Telset.id, Jakarta – Perusahaan rintisan alias startup bernama Impossible Aerospace menciptakan drone berjuluk “Baterai Terbang” yang diklaim mampu mengudara selama dua jam. Benarkah?
Jika jawabannya adalah benar, drone bernama US-1 tersebut tentu mampu bertahan terbang di udara selama hampir lima kali lipat lebih lama ketimbang drone lain yang sekarang marak dijual di pasaran.
Namun, beberapa pihak tetap sangsi terhadap klaim itu. Sebab, semua perusahaan masih kesulitan membuat drone yang mampu bertahan di udara selama 30 menit dalam satu kali pengisian baterai.
CEO Impossible Aerospace, Spenccer Gore, langsung angkat suara. Menurutnya, sesuai julukan yang diberikan, US-1 mampu mengudara lama karena sumber dayanya juga berfungsi sebagai bodi.
Baca juga: DRAGON, Robot “Drone Naga” yang Jago Manuver
“Drone kami terbuat dari banyak sel kecil, sama seperti baterai buatan Tesla. Kami sekaligus menggunakan sel itu sebagai bodi drone,” terangnya seperti dikutip Telset.id dari Engadget, Selasa (11/9/2018).
Gore, yang pernah bekerja di SpaceX dan sempat menjadi teknisi baterai di Tesla, melanjutkan, metode yang digunakan di US-1 seharusnya digunakan oleh pesawat listrik untuk menghemat avtur.
Baca juga: Tersesat di Rawa, Kakek Ini Akhirnya Ditemukan oleh Drone
Sekadar informasi, drone US-1 memiliki bodi sepanjang 26 inci dan mampu terbang dengan kecepatan hingga 42 mil per jam. Daya baterai US-1 bisa diisi sampai penuh dalam waktu kurang dari satu jam. [SN/HBS]
Sumber: Engadget