Telset.id,Jakarta – Salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma, yang merupakan orang terkaya di China, akan pensiun dari perusahaan minggu depan. Pria paling berpengaruh dan pebisnis paling sukses dari China ini disebutkan akan fokus pada filantropi.
Seperti dilaporkan oleh The New York Times pada Jumat (7/9/2018), Jack Ma memulai membangun Alibaba pada tahun 1999, dan kini telah berkembang menjadi perusahaan raksasa senilai $ 420 miliar.
Dia sangat berperan dalam membentuk warga negara China dalam hal membeli dan membayar barang secara daring.
Jack Ma sendiri saat ini memiliki 6,4 persen saham di perusahaan, dan memberinya kekayaan bersih lebih dari $ 40 miliar atau sekitar Rp 594 triliun.
Baca juga: Hebat! Alibaba Sudah Setara Apple dan Google
Alibaba, yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai Amazon China, memulai sebagai pasar bisnis-ke-bisnis secara online, dan mulai tumbuh agresif setelah peluncuran Taobao yang menjual barang (eceran) langsung ke konsumen pada tahun 2003.
Sejak itu, Alibaba telah berkembang menjadi media digital, cloud computing, dan berbagai macam industri lainnya. Semuanya disatukan sebagai penyedia layanan harian dengan pembayaran produk secara online menggunakan Alipay.
Perusahaan ini juga memiliki saham yang cukup besar di platform media sosial Weibo, yang disebut-sebut sebagai Twitter versi China.
Baca juga: Alibaba Buka Jasa Antar Makanan Pakai Drone
Ma sekarang menjabat sebagai Kepala Eksekutif Alibaba, setelah menyerahkan peran CEO kepada David Zhang pada tahun 2013, dan mengendalikan Ant Financial, yang berganti nama menjadi Alipay, anak perusahaan jasa keuangan Alibaba. New York Times melaporkan, Zhang merupakan pewaris tugas Ma.
Meskipun Ma adalah salah satu dari generasi pertama pengusaha miliarder China yang pensiun dini pada usia muda, namun ia sangat dihormati di China. Jack Ma bahkan mendapat julukan sebagai guru atau “Teacher Ma”.
Saat ini melalui lembaga filantropisnya, Jack Ma Foundation, pria berusia 53 tahun itu sedang fokus pada pembinaan pendidikan untuk masyarakat yang tinggal di pedesaan di China. [BA/HBS]
Sumber: The Verge