Duh! Calon Pelamar Militer Amerika Ditipu Situs Palsu

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Komisi Dagang Federal Amerika Serikat (FTC) mengaku telah memblokir sembilan situs palsu yang mengambil dan menjual informasi dari calon pelamar militer dengan menyamarkan diri sebagai situs perekrutan militer Amerika Serikat (AS).

Pelaku di balik situs-situs seperti Army.com dan NavyEnlist.com menipu orang-orang yang tertarik untuk bergabung sebagai anggota militer. Namun, alih-alih berhasil menggapai cita-cita, mereka justru kehilangan informasi pribadinya.

Baca Juga: Ingin ke Mars, NASA Jual Nama ke Swasta

Situs-situs itu mengklaim memiliki hubungan dengan cabang militer tertentu. Dalam dokumen FTC disebutkan, situs-situs penipu tersebut menjanjikan kepada pendaftar bahwa informasi yang diberikan berkaitan dengan proses perekrutan.

Padahal, informasi itu dijual oleh para pelaku kepada institusi pendidikan pasca-SMA dengan harga USD 10 sampai USD 40 per datanya. Puluhan ribu orang dilaporkan menjadi korban setelah mengunjungi situs itu dan secara sadar memberikan data pribadinya.

Baca Juga: NASA Pecat Pegawai Magang karena Cuitan di Twitter

Temuan ini merupakan hasil dari usaha FTC melawan penipu yang menggunakan metode berpura-pura sebagai pemerintah. Menurut CNET, Minggu (09/09/2018), FTC mendapatkan banyak protes dari anggota militer terkait hal tersebut.

“Orang-orang yang tertarik bergabung dengan militer seharusnya bisa merasa yakin bahwa situs perekrutan yang dikunjungi asli. Mereka seharusnya sadar bahwa informasi pribadi tidak akan disalahgunakan,” kata Chairman FTC, Joe Simons.

Baca Juga: Facebook Hapus Akun Jenderal Militer Myanmar

Orang-orang yang memasukkan data ke situs palsu kabarnya juga mendapat panggilan telepon dari telemarketer yang berpura-pura sebagai anggota militer. Oknum itu berusaha mendorong mereka untuk masuk ke institusi pendidikan tertentu. (SN/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI