Telset.id, Jakarta – The Pew Research Center telah merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa banyak pengguna telah mengubah cara berinteraksi dan mengakses Facebook selama setahun terakhir.
Menurut Engadget, Kamis (6/9/2018), The Pew Research Center melakukan jajak pendapat terhadap 4.594 orang dewasa di Amerika Serikat antara 29 Mei sampai 11 Juni 2018.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa 54 persen pengguna mengaku telah menyesuaikan pengaturan privasi dan 42 persen telah sejenak berhenti mengakses Facebook untuk beberapa minggu ke depan.
Kemudian, 26 persen pengguna menghapus aplikasi Facebook dari ponsel pada tahun lalu. Secara keseluruhan, 74 persen pengguna melakukan perubahan kebiasaan mengakses Facebook selama setahun terakhir.
Menariknya, The Pew Research Center juga menemukan perbedaan antara pengguna yang lebih tua dan lebih muda. Sebanyak 44 persen pengguna berusia 18-29 tahun menghapus Facebook pada tahun lalu.
Namun, hanya 12 persen pengguna berusia 65 tahun atau lebih yang memutuskan melakukan hal yang sama. Sementara 64 persen pengguna berusia 18-49 tahun mengubah pengaturan privasi Facebook.
[Baca Juga : 5 Selebriti Hollywood yang Gencar Promosi Kripto ]
Sejak kasus penyalahgunaan data pengguna mencuat, Facebook memang banyak ditinggalkan oleh pengguna. Mereka takut terpapar penjualan data pribadi ke pihak ketiga. Namun, Facebook mengklaim telah berbenah.
Baru-baru ini, Facebook dilaporkan telah menangguhkan 400 aplikasi serta memblokir satu dari ribuan aplikasi terkait skandal kebocoran data Cambridge Analytica yang terjadi pada Maret 2018 lalu.
Satu aplikasi yang diblokir oleh Facebook adalah myPersonality. Yang bersangkutan menolak untuk diselidiki. Facebook telah menangguhkan aplikasi itu sejak April 2018.
Informasi menyebut, myPersonality merupakan aplikasi kuis kepribadian. Aplikasi myPersonality bekerja dengan cara meminta kepada para pengguna untuk berbagi informasi tentang profil Facebook masing-masing.
Informasi yang dikumpulkan oleh myPersonality lalu dibagikan kepada para peneliti. Kabar sahih menyatakan bahwa sebanyak 280 orang bisa mendapatkan akses ke keseluruhan data dari aplikasi kuis tersebut.