Telset.id, Jakarta – Untuk kali pertama, saham Amazon menyentuh valuasi USD 2.000 atau sekitar Rp 2,8 juta per lembar pada perdagangan, Kamis (30/8/2018) waktu setempat. Pada perdagangan pagi, harga saham Amazon bahkan menyentuh level USD 2.020 per lembar.
Pencapaian itu merupakan tonggak sejarah dalam valuasi saham. Amazon pun bersiap menandingi kapitalisasi pasar Apple senilai USD 1 triliun. Saat harga saham di angka USD 2.020 per lembar, Amazon cuma butuh USD 30 lagi untuk merengkuh nilai pasar 13 digit.
Rekor tinggi harga saham Amazon terjadi sehari setelah mengalami kenaikan 3,2 persen, dipicu oleh penguatan Morgan Stanley. Analis menaikkan target harga 12 bulan saham Amazon menjadi USD 2,500 dari USD 1,850. Harga tersebut, tercatat sebagai yang tertinggi di Wall Street, menyiratkan kenaikan 25,1 persen dibanding penutupan Rabu (29/8/2018).
“Kami memiliki keyakinan bahwa pertumbuhan pendapatan Amazon yang semakin cepat, semakin besar, dan semakin tinggi akan mendorong profitabilitas lebih hebat dan melanjutkan perkiraan revisi ke arah positif,” kata analis Brian Nowak.
Menunjukkan tren positif di bursa, Amazon sepertinya hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa menyusul Apple dan menjadi satu perusahaan termahal. Pertengahan Agustus 2018, Amazon berhasil mencatatkan valuasi USD 940 miliar atau setara Rp 13,28 triliun.
Kala itu, saham perusahaan melonjak sebesar dua persen atau yang tertinggi sepanjang waktu. Penjualan perangkat yang meningkat hampir 65 persen pada 2018 berkontribusi terhadap peningkatan nilai jual saham Amazon. Belum lagi dengan layanan kesehatan.
James McQuivey dari Forrester Researh memperkirakan, valuasi Amazon akan melampaui capaian Apple. Terlebih, perusahaan milik Jeff Bezos tersebut dianggap mampu memberi produk yang lebih baik dari kompetitornya tersebut. [SN/HBS]
Sumber: CNBC