Telset.id, Jakarta – Toyota Motor Corp bakal menyuntik dana segar senilai USD 500 juta atau sekira Rp 7,3 triliun untuk Uber Technologies Inc. Kedua perusahaan menjalin kerja sama bisnis untuk pengembangan mobil otonom Uber.
Menurut The Guardian, Selasa (28/8/2018), kesepakatan tersebut menjadi angin segar bagi Uber. Sebab, Maret 2018 lalu, terjadi insiden kecelakaan maut mobil otonom di Tempe, Arizona, Amerika Serikat, yang membuat Uber menutup operasional.
{Baca Juga :Uber dan Toyota Kerjasama Kembangkan Minivan Otonom}
Dengan investasi sebesar itu, valuasi Uber pun mencapai USD 72 miliar. Uber akan menggabungkan sistem penggerak otonom dengan teknologi Toyota Guardian yang diklaim menawarkan sejumlah fitur keamanan otomatis bagi penumpang.
Pihak Toyota mengatakan, kerja sama yang dijalin akan melibatkan produksi massal kendaraan otonom untuk digunakan di jaringan Uber.
Teknologi tersebut akan dibangun di Toyota Sienna Minivan dengan uji coba percontohan pada 2021.
Pertengahan Juni 2018 lalu, Toyota akan menginvestasikan dana senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun ke Grab. Menurut CNBC, investasi tersebut bakal diperuntukkan eksplorasi strategi bisnis baru di seluruh kawasan.
Tak cuma investasi, dalam kemitraan kedua perusahaan, seorang eksekutif Toyota Motor Jepang akan menduduki kursi dewan direksi di Grab. Anggota tim Toyota Motor Jepang juga bakal menjadi pejabat eksekutif di perusahaan transportasi itu.
Investasi yang akan disuntikkan oleh Toyota Motor Jepang merupakan yang terbesar di Grab. Dana berlimpah tersebut bakal dimanfaatkan oleh Grab untuk memperluas jangkauan layanan, semisal jasa pengiriman makanan dan pembayaran elektronik.
{Baca juga: Toyota Suntikkan Rp 14 Triliun ke Grab, untuk Apa?}
Toyota Motor Jepang bisa terlibat dalam bisnis asuransi berbasis pengguna dan pemeliharaan prediktif untuk mitra pengemudi Grab.
Bisnis Grab di Asia Tenggara memang semakin besar usai mengakuisi Uber. Maret 2018 lalu, Uber dan Grab mengumumkan kesepakatan merger.
Dalam proses tersebut, Uber mendapat porsi kepemilikan 27,5 persen saham Grab sebagai pertukaran atas bisnis di Asia Tenggara. [WS/HBS]