Telkomsel Pamer Bis Tanpa Supir di Asian Games 2018

Telset.id, Jakarta – Telkomsel sebagai Official Mobile Partner Asian Games 2018 menyajikan sejumlah peningkatan pelayanan selama gelaran tersebut. Tidak terkecuali uji coba jaringan 5G dengan menghadirkan   teknologi 5G  di ‘Telkomsel 5G Experience Center’.

“Mengetahui bahwa teknologi ini merupakan sebuah revolusi yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas, Telkomsel memperkenalkan teknologi ini untuk pertama kalinya di Telkomsel 5G Experience Center,” ujar Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, di sela peluncuran Telkomsel 5G Experience Center di kawasan Glora Bung Karno (GBK) Jakarta, Rabu (15/8/2018) .

Lebih lanjut Ririek menjelaskan, Telkomsel 5G Experience Center akan dibuka untuk publik selama perhelatan olahraga akbar Asian Games 2018, sejak 18 Agustus hingga 2 September 2018.

“Telkomsel 5G Experience Center berisi berberapa aplikasi penggunaan seperti Live Streaming, Cycling Everywhere, Football 2022, Beat the Robot, Future Driving dan Autonomous Electric Vehicle yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Ririek.

Yang menarik, salah satu teknologi yang paling dinanti dari uji coba ini adalah bus tanpa supir yang akan mengelilingi GBK.

“Satu yang unik mungkin nanti ada autonomous bus yang akan jalan di GBK. Jadi teman-teman bisa merasakan bagaimana naik bus tanpa sopir yang memakai teknologi 5G,” jelasnya.

Autonomous bus yang dioperasikan oleh Telkomsel ini merupakan bus kecil dengan muatan sekitar 15 orang. Telkomsel bekerjasama dengan ST Engineering untuk menghadirkan bus ini.

Autonomous bus disematkan teknologi-teknologi canggih di dalamnya. Misalnya, sistem komunikasi yang terintegrasi, ada sistem interkomunikasi yang menjawab semua pertanyaan penumpang.

Untuk ruang kabin ada kamera 360 derajat yang dapat menampilkan suasana interior dari mobil.

Untuk spesifikasi autonomous bus ini, yakni memiliki panjang 4,75 meter dan lebar 2,11 meter, sedangkan tingginya 2,65 meter. Bobot dari mobil ini adalah seberat 2.400 kilogram.

sedangkan untuk daya tahan baterai autonomous bus ini menggunakan baterai LiFeP04 berkapasitas 33 kilowatt-jam dengan perkiraan bisa melaju selama 9 jam. Dengan mesin listrik, autonomous bus melaju dengan kecepatan maksimal mencapai 25 kilometer per jam.

Sebagai kendaraan otonom tentunya mobil ini disematkan sensor-sensor untuk mendeteksi jalan. Mobil ini menggunakan sensor pendeteksi jarak jauh optik bernama Lidar (Light Detection and Ranging).

Total ada dua Lidar 360 derajat dan enam Lidar 180 derajat yang disematkan di dalamnya. Lalu, ada juga kamera di bagian depan dan belakang mobil. Autonom Shuttle ini menggunakan GNSS (Global Navigation Satellite System) Real Time Kinematk, yang bisa dijelaskan sebagai penentuan posisi kendaraan ini menggunakan teknik navigasi satelit. (MS)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI