Telset.id, Jakarta – Facebook memutus akses pengguna ke ratusan ribu aplikasi. Menurut VP of Product Partnerships Facebook, Ime Archibong, hal ini dilakukan demi melindungi pengguna dari informasi di Facebook.
“Kami ingin memastikan bisa melindungi pengguna dari informasi di Facebook. Kami memilih lebih berhati-hati terhadap pihak ketiga yang terkoneksi dengan Facebook,” ujarnya seperti dilaporkan Mashable.
Facebook memberi batas waktu kepada pengembang aplikasi untuk menyerahkan data untuk ditinjau pada 1 Agustus 2018 waktu setempat. Proses peninjauan juga mengharuskan pengembang untuk memverifikasi bisnisnya.
Pengembang yang membangun aplikasi untuk kepentingan bisnis pun diwajibkan oleh Facebook untuk menandatangani kontrak baru dan menyetujui pembatasan tentang penggunaan data-data.
“Pengembang harus merespons aturan yang kami tetapkan. Jika mereka tidak memberikan jawaban, kami akan menghapus akses aplikasi ke API yang memerlukan persetujuan,” tamba Archibong.
Belum lama ini, Twitter juga telah menutup lebih dari 143 ribu aplikasi di platformnya sejak April 2018 lalu. Aplikasi tersebut diketahui biasa digunakan untuk mengendalikan akun-akun bot yang bisa mengirim cuitan secara otomatis.
Keputusan Twitter tersebut merupakan bagian dari komitmen menyeterilkan platform dari semua kegiatan berbau hoaks. Pihak Twitter mengaku memang sedang memperketat application programming interfaces atau API.
“Kami berkomitmen menyediakan akses ke platform untuk produk dan layanan. Kami ingin Twitter menjadi sarana berinteraksi yang lebih baik,” jelas Direktur Senior Manajemen Pengembangan Produk Twitter, Rob Johnson. [BA/IF]
Sumber : Mashable
