Telset.id, Jakarta – Pengadilan di China bagian tengah memanfaatkan aplikasi Tik Tok untuk menyebarluaskan data-data pribadi para debitur yang menunggak utang bank. Tujuannya agar mereka segera melunasi pinjaman di bank.
Pengadilan Kaifeng Longting di Kota Longting, Provinsi Henan, dilansir South China Morning Post, menayangkan video berisi identitas delapan debitur yang melakukan kredit macet di bank.
Identitas yang diumbar di video meliputi nama, alamat tempat tinggal, serta data-data lain debitur bermasalah itu.
Video dilengkapi musik yang dramatis. Video tersebut diunggah di Tik Tok pada akhir pekan lalu dan sudah dilihat sebanyak 8.000 kali.
Juru bicara pengadilan mengaku memilih taktik itu untuk menarik perhatian dan dukungan dari banyak orang. Pengadilan juga ingin membatasi gerak para debitur bermasalah supaya tak kabur ke wilayah lain.
Pengadilan Kaifeng Longting bukan yang pertama memanfaatkan Tik Tok untuk mempermalukan para penunggak utang. Bulan lalu, pengadilan di Nanning, Provinsi Guangxi, juga melakukan hal serupa.
Mereka mengumbar data 10 penunggak utang di bank. Bahkan, melalui Tik Tok, pengadilan di Nanning menawarkan hadiah bagi siapa saja yang memiliki informasi terkait keberadaan peminjam bermasalah tersebut.
Sejak Oktober 2017, pemerintah China memutuskan untuk mempermalukan dan menyebarluaskan data para penunggak cicilan di bank ke publik. Sebab, angka kredit macet di negara itu cukup tinggi.
Dalam lima tahun terakhir, setidaknya 1,1 juta orang di China bermasalah dengan pinjaman di bank. Tak Cuma itu, 1,2 juta orang dilarang membeli tiket pesawat dan 458 ribu orang dilarang membeli tiket kereta api karena belum melunasi utang.
Sumber: SCMP
