Twitter Hapus 58 Juta Akun Selama Oktober-Desember 2017

Telset.id,Jakarta – Selama tiga bulan terakhir, Oktober hingga Desember 2017, Twitter telah menangguhkan sekitar 58 juta akun. Akun tersebut ditangguhkan lantaran dianggap konten ekstremis dan juga boot.

Menurut The Associated Press, angka tersebut merupakan hasil dari sikap agresif perusahaan terhadap akun jahat atau mencurigakan di belakang upaya disinformasi Rusia selama kampanye presiden AS 2016.

Pekan lalu, Twitter mengkonfirmasi laporan Washington Post bahwa mereka telah menangguhkan sekitar 70 juta akun pada bulan Mei dan Juni. Penangguhan yang dilakukan Twitter secara berturut-turut itu telah menimbulkan sejumlah pertanyaan.

Apakah tindakan keras tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan pengguna Twitter dan apakah sebaiknya perusahaan memperingatkan investor sebelumnya?

Seperti diketahui, perusahaan berupaya meningkatkan pertumbuhan pengguna bersaing dengan rivalnya, Instagram dan Facebook. Jumlah akun yang ditangguhkan berasal dari “firehose” Twitter, aliran data yang tersedia bagi para akademisi, perusahaan, atau lembaga lain yang bersedia membayarnya.

Penangguhan ini merupakan upaya Twitter untuk meningkatkan “kualitas informasi” pada layanannya, dengan cara melawan akun palsu, bot, disinformasi dan akun jahat lainnya.

Sebab, aktivitas semacam itu merajalela di Twitter dan jejaring media sosial lainnya selama kampanye 2016. Sebagian besar berasal dari Badan Riset Internet, sebuah “troll farm” rahasia milik Rusia yang diduga telah mengacaukan pemilu di Amerika Serikat.

Penangguhan akun ini melonjak selama kuartal keempat. Twitter menangguhkan sekitar 15 juta akun pada Oktober lalu. Angka itu melonjak dua pertiganya menjadi lebih dari 25 juta pada bulan Desember.

Twitter menolak mengomentari data tersebut, namun para eksekutif di Twitter mengatakan bahwa upaya untuk membersihkan platform adalah prioritas. Twitter juga mengakui bahwa tindakan kerasnya telah mempengaruhi jumlah pengguna.

Twitter mengatakan pada bulan April memiliki 336 juta pengguna aktif bulanan, yang didefinisikan sebagai akun yang telah log in atau masuk setidaknya sekali dalam 30 hari. Akun yang ditangguhkan tampaknya tidak membuat penurunan pengguna dalam jumlah yang besar, apalagi pengguna Twitter naik 3 persen dari tahun sebelumnya.

Twitter menyatakan bahwa sebagian besar akun yang ditangguhkan aktif selama setidaknya satu bulan, dengan demikian tidak termasuk dalam jumlah pengguna aktifnya.

Michael Pachter, seorang analis saham Wedbush Securities, mengatakan pembersihan akhir tahun lalu hanya sedikit berpengaruh pada aktivitas atau pendapatan iklan. Dia memperkirakan pendapatan iklan turun satu hingga dua persen karena pembersihan minggu lalu.

Dia berharap perusahaan bersikap terbuka tentang dampak pada saat mengumumkan laba kuartalan 27 Juli mendatang, dan mengatakan pembersihan itu baik untuk pengguna dan pengiklan.

“Mereka pasti melakukan hal yang benar,” katanya.

Sumber :

indanexpress.com

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI